SALINDIA.ID – Banda Aceh, Kota Banda Aceh merayakan hari jadinya yang ke-820 tahun pada Selasa, 22 April 2025. Momen bersejarah ini ditandai dengan Sidang Paripurna Istimewa yang digelar Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh di Gedung DPRK. Acara tersebut berlangsung khidmat dan dihadiri berbagai elemen pemerintah dan masyarakat.
Sidang dipimpin langsung oleh Ketua DPRK Irwansyah, didampingi Wakil Ketua I dan II. Turut hadir Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal, Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah, unsur Forkopimda, Pj Sekda Bachtiar, para asisten, staf ahli, kepala OPD, pimpinan BUMN dan perbankan, serta para tokoh adat, masyarakat, dan pemuda.
Dengan mengusung tema “Banda Aceh Kota Kolaborasi”, peringatan tahun ini menjadi ajang refleksi terhadap sejarah panjang kota sekaligus peneguhan arah pembangunan di masa depan.
Dalam sambutannya, Wali Kota Illiza Sa’aduddin Djamal menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya membangun Banda Aceh melalui pendekatan kolaboratif.
“‘Banda Aceh Kota Kolaborasi’, momen ini kita jadikan sebagai ruang refleksi atas sejarah, jati diri, dan arah perjuangan kita ke depan,” ujar Illiza.
Ia menambahkan bahwa tanggung jawab untuk menjaga, merawat, dan mengembangkan warisan tersebut menjadi tugas kolektif seluruh masyarakat melalui kerja nyata.
“Kini, sudah menjadi tugas kita bersama dalam menjaga dan merawat serta mengembangkan warisan tersebut melalui kerja nyata dan kolaboratif demi mewujudkan Banda Aceh yang aman, nyaman, dan inklusif untuk semua,” tegasnya.
Illiza juga menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan sidang ini kepada DPRK Banda Aceh, serta seluruh elemen yang telah mendukung jalannya pemerintahan dan menjaga ketenteraman kota, termasuk Forkopimda, TNI/Polri, tokoh agama, dan seluruh masyarakat.
Lebih jauh, Illiza menegaskan bahwa pemerintahannya bersama Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah memiliki visi untuk menjadikan Banda Aceh sebagai kota yang inklusif, partisipatif, dan harmonis.
Visi tersebut dijabarkan ke dalam tujuh misi strategis dalam RPJM, yakni:
-
Meningkatkan kualitas pelayanan dasar,
-
Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang adaptif, inovatif, dan responsif,
-
Memperkuat kemitraan pembangunan untuk meningkatkan daya saing daerah,
-
Memanfaatkan potensi sumber daya untuk kesejahteraan masyarakat,
-
Meningkatkan nilai-nilai agama dan budaya,
-
Memberdayakan generasi muda dan memajukan olahraga, serta
-
Menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Dengan usia lebih dari delapan abad, Banda Aceh diharapkan terus tumbuh menjadi kota yang tidak hanya kaya sejarah dan budaya, namun juga menjadi pusat inovasi dan kolaborasi untuk masa depan yang lebih baik.