SALINDIA.ID – Banda Aceh, Pemerintah Kota Banda Aceh terus memperkuat layanan kesehatan dasar melalui peluncuran dua program strategis: pemberian makanan bergizi bagi ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan balita kurang gizi, serta layanan Puskesmas Keliling yang menjangkau masyarakat di wilayah sulit akses.
Peluncuran program ini secara resmi dilakukan oleh Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, pada Kamis, 17 April 2025, di Gampong Beurawe. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya penanggulangan stunting dan peningkatan kualitas akses layanan kesehatan dasar di Kota Banda Aceh.
“Kecerdasan anak sangat dipengaruhi oleh gizi ibu sejak masa kehamilan. Oleh karena itu, kita harus memastikan ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang cukup,” tegas Wali Kota Illiza dalam sambutannya.
Berdasarkan data Pemerintah Kota Banda Aceh per Desember 2024, angka stunting di wilayah ini tercatat sebesar 9,11 persen atau 959 anak. Program pemberian makanan tambahan (PMT) lokal ini difokuskan kepada kelompok rentan dengan rincian sebagai berikut:
-
103 ibu hamil dengan KEK, akan menerima PMT selama 120 hari.
-
471 balita gizi kurang, selama 56 hari.
-
517 balita dengan berat badan kurang (BBU), selama 28 hari.
-
324 balita yang tidak mengalami kenaikan berat badan, selama 14 hari.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Illiza juga meluncurkan layanan Puskesmas Keliling, sebagai inovasi pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk menjangkau masyarakat yang kesulitan mengakses fasilitas tetap. Layanan ini akan mencakup pemeriksaan kesehatan umum, imunisasi, penyuluhan gizi, dan konsultasi medis.
“Kehadiran Puskesmas Keliling diharapkan dapat meningkatkan akses layanan kesehatan dasar, terutama bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil,” ujar Illiza.
Ia juga menekankan bahwa program ini bukan semata-mata soal distribusi makanan tambahan, melainkan juga soal edukasi gizi dan perubahan perilaku menuju hidup sehat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman, menambahkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di seluruh puskesmas di Banda Aceh, dengan peluncuran perdana dimulai dari Gampong Beurawe.
“Sasaran layanan Puskesmas Keliling adalah masyarakat yang kesulitan mengakses layanan kesehatan reguler, baik di puskesmas maupun posyandu,” jelasnya.
Peluncuran ini turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah, unsur Forkopimda, Ketua TP PKK Banda Aceh Dessy Maulidha Azwar, para kepala SKPK, serta Muspika Gampong Beurawe.