SALINDIA.ID – Banda Aceh, Kolaborasi Pengusaha Muda Kota (KPMK) secara resmi mendukung pasangan Illiza Sa’aduddin Djamal dan Afdhal sebagai Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh 2024.
Dukungan ini bukan hanya soal politik, tetapi juga tentang visi bersama untuk membangkitkan ekonomi kreatif dan pemberdayaan pemuda melalui sektor bisnis.
Ketua KPMK, Aminullah, mengatakan pasangan Illiza-Afdhal sebagai figur yang memahami tantangan dan kebutuhan pengusaha muda.
“Mereka punya visi yang jelas untuk menciptakan peluang usaha baru dan memprioritaskan kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan pemuda,” kata Aminullah.
Dukungan ini menjadi sinyal bahwa pengusaha muda siap menjadi mitra strategis dalam membangun ekosistem usaha yang inovatif di Banda Aceh. Illiza-Afdhal, Fokus pada Pengembangan Ekosistem Bisnis Ramah UMKM dan Startup
Sementara itu, Afdhal dalam deklarasinya menegaskan komitmennya untuk menciptakan kebijakan-kebijakan pro-bisnis yang mendukung pengusaha muda dan pelaku usaha kecil menengah (UMKM).
“Kami akan memastikan iklim usaha yang lebih kondusif bagi pertumbuhan startup dan UMKM, sehingga Banda Aceh menjadi kota yang ramah bagi wirausahawan muda,” ungkapnya.
Pasangan ini berencana menjadikan program pemberdayaan pemuda dan peningkatan kreativitas sebagai prioritas utama, dengan tujuan menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Pengusaha Muda di Garda Depan Pembangunan Banda Aceh.
Keterlibatan KPMK dalam mendukung Illiza-Afdhal bukan sekadar dukungan politik, tetapi lebih kepada semangat untuk berkolaborasi dalam memajukan Banda Aceh. Para pengusaha muda melihat pasangan ini sebagai sosok yang bisa menjembatani antara pemerintah dan sektor usaha, menciptakan sinergi untuk mendorong inovasi dan perkembangan ekonomi kreatif di kota ini.
Kolaborasi dengan pengusaha muda akan menjadi kunci untuk menciptakan Banda Aceh yang lebih inovatif dan kompetitif.
“Kami ingin memastikan bahwa potensi pemuda dan pengusaha lokal diakui dan didukung melalui kebijakan-kebijakan yang relevan,” pungkas Afdhal.
