SALINDIA.ID – Jakarta, Untuk mengantisipasi masuknya hewan liar dan hewan ternak ke Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), PT Hutama Karya (Persero) atau Hutama Karya. membangun perlintasan satwa, seperti gajah, orang utan dan reptil di Tol Pekanbaru – Dumai dan Tol Sigli – Banda Aceh serta menanam tanaman sesuai dengan pangan satwa sekitar agar hewan tidak kelaparan dan terdistraksi oleh pangan tersebut.
“Perlintasan tersebut dibangun untuk menjaga kelestarian habitat hewan dan memastikan agar ekosistem yang ada di lingkungan tersebut tetap terjaga,” ujar Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo, dalam keterangannya di Jakarta seperti dikutip pada Jumat (13/10/2023).
Menurut Tjahjo, selain membangun perlintasan satwa, Hutama Karya juga memasang pagar pembatas berlapis dengan bahan kawat di seluruh jalan tol yang dikelola perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut untuk menghalang hewan menembus langsung ke jalan tol.
Hutama Karya juga memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sekitar jalan tol, pengurus RT/RW, Kepala Desa maupun pengurus penangkaran sekitar untuk menjaga hewan ternaknya tetap terkendali di dalam kandang dan tidak memasuki area jalan tol.
“Penyuluhan tersebut penting dilakukan mengingat kejadian ini tidak hanya merugikan pengguna jalan ataupun pengelola tol, tapi juga merugikan pemilik hewan itu sendiri, dikarenakan sesuai Pasal 1368 Kitab Undang-Undang Hukum (KUH) Perdata disebutkan bahwa pemilik hewan harus bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh hewan tersebut apabila mengakibatkan kerugian atau kecelakaan baik hewan tersebut berada dalam pengawasannya maupun hewan tersesat atau terlepas dari pengawasannya,” jelasnya.
Pemantauan aktivitas serta kondisi pagar pembatas ini dilakukan oleh petugas patroli, keamanan dan tata tertib (kamtib) jalan tol yang bekerja sama dengan Bawah Kendali Operasi (BKO) Brimob, termasuk dalam penangkapan perusakan ataupun pencurian pagar pembatas jalan utama.
Misalnya yang telah dilakukan di Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung, Tol Palembang-Indralaya, Tol Bengkulu-Taba Penanjung, Tol Pekanbaru – Dumai & Tol Sigli – Banda Aceh.
“Hutama Karya juga menghimbau pengguna jalan tol yang melihat hewan ternak atau hewan liar masuk ke jalan tol untuk tidak panik dan segera menurunkan kecepatan berkendara secara perlahan, tidak membunyikan klakson karena akan membuat hewan terkejut dan panik, mengamankan diri dengan menepi ke jalur kiri dan kembali melanjutkan perjalanan jika keadaan terlihat sudah aman serta menghubungi call center jalan tol terdekat untuk melaporkan kejadian tersebut petugas tol,” kata Tjahjo Purnomo,
Penjaga hewan ternak di sekitar Tol Pekanbaru – Dumai, Rusdi, mengatakan, biasanya setiap sebulan sekali petugas tol mengadakan sosialisasi kepada masyarakat terkait himbauan hewan masuk tol tersebut.
Dia mengaku, semenjak ada penyuluhan pihaknya menjadi lebih paham lagi aturan yang ada sehingga penjagaan hewan ternaknya semakin diperketat.
“Karena lebih sadar bahaya dan lumayan untuk ganti ruginya, biasanya sore sudah kami giring masuk kembali ke kandang agar lebih aman,” tutup dia.
Sumber Berita : InfoPublik.Id