Wali Kota Banda Aceh Instruksikan OPD Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem

Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal//Foto: Dok. prokopim.bandaaceh

SALINDIA.ID – Banda Aceh, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan melanda wilayah Banda Aceh. Instruksi ini disampaikan menyusul peringatan dini cuaca yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Senin, (20/10/2025).

Dalam laporan BMKG, Banda Aceh dan sekitarnya berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang bisa disertai petir, angin kencang, dan gelombang tinggi. Adapun masa berlaku peringatan dini tersebut berada pada pukul 09.17–12.38 WIB. “Namun begitu, kita harus tetap waspada karena Banda Aceh masuk dalam zona kuning, artinya wilayah potensi meluas,” ujar Illiza.

Menanggapi kondisi tersebut, Wali Kota meminta OPD teknis seperti Dinas PUPR, DLHK3, BPBD, Damkar dan Penyelamatan, Dinsos, serta para camat dan keuchik di seluruh gampong untuk bersiaga penuh. “Terutama untuk Dinas PUPR, DLHK3, BPBD, Damkar dan Penyelamatan, Dinsos, serta para camat dan keuchik,” ujarnya lagi.

Illiza juga mengingatkan pentingnya memastikan tidak ada drainase yang tersumbat guna mengurangi potensi genangan air saat curah hujan tinggi. “Tolong dipastikan juga semua rumah pompa kita dapat beroperasi dengan baik dalam mengalirkan genangan dari permukiman ke sungai terdekat.”

Kepada para camat dan keuchik, wali kota meminta agar pemantauan kondisi debit air sungai, saluran, dan drainase dilakukan secara berkala, termasuk titik-titik genangan di jalan maupun permukiman. “Kemudian mohon senantiasa berkoordinasi dengan dinas terkait agar penanggulangannya dapat kita lakukan bersama secara optimal. Ingat, senantiasa utamakan keselamatan dalam kondisi cuaca ekstrem seperti sekarang,” ujar Illiza.

Selain itu, Illiza mengimbau warga agar berhati-hati dan membatasi aktivitas di luar rumah saat hujan lebat. “Jika tak ada kepentingan mendesak, lebih baik menunggu reda dulu. Kalau pun harus ke luar rumah, hindari pepohonan dan bangunan yang rentan ambruk,” ujarnya.

Bagi warga pesisir terutama yang berprofesi sebagai nelayan, wali kota mengingatkan potensi gelombang tinggi antara 0,5–2 meter di perairan Banda Aceh–Sabang. “Mohon selalu memantau prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, baik terkait gelombang maupun angin kencang sebelum melaut.”

Ia menambahkan pentingnya memastikan alat keselamatan selalu tersedia saat melaut. “Pastikan membawa alat keselamatan seperti pelampung dan alat komunikasi jika hendak melaut. Dan jika memungkinkan, mohon kiranya aktivitas melaut dapat ditangguhkan sementara waktu hingga cuaca membaik, demi kemaslahatan kita semua,” ujar Illiza.

Share :

Add New Playlist