SALINDIA.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat berencana untuk mengusulkan peningkatan status ruas jalan penghubung antar kabupaten yaitu Pulo Teungoh di Kecamatan Pante Ceureumen dengan Kila di Kabupaten Nagan Raya menjadi jalan nasional.
Rencana pengusulan peningkatan status ruas jalan penghubung antar menjadi jalan nasional tersebut dikatakan langsung oleh Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Barat, Kurdi.
“Kita memiliki rencana untuk peningkatan status ruas jalan Pulo Tengoh di Kecamatan Pante Ceureumen menjadi ruas jalan nasional, dan ini sedang kita perjuangkan. Mengingat jalan pulo Teungoh terhubung dengan Kila di Kabupaten Nagan Raya, dengan nama ruas Pulo Teungoh-Kila,” kata Kurdi, Kamis (11/9/2025).
Kurdi menjelaskan bahwa ruas jalan Pulo Teungoh – Kila tersebut memiliki panjang sekitar 12,06 kilometer. Di Ruas jalan itu juga terdapat pemukiman masyarakat perkotaan, pemukiman masyarakat pedesaan dan perkebunan masyarakat.
“Rencana ini juga sudah kita diskusi kecil dengan anggota DPRK kita dari daerah pemilihan setempat, dan juga sudah pernah kita diskusikan dengan PUPR Nagan Raya. Nanti akan kita diskusikan lebih lanjutan dengan semua pihak,” katanya.
Selain melintasi pemukiman masyarakat kata Kurdi, ruas jalan Pulo Teungoh – Kila tersebut juga masuk dalam kawasan hutan produksi serta terindikasi masuk dalam Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) salah satu perusahaan di wilayah setempat dengan panjang sekitar 587 meter.
“Dengan masuknya ruas jalan itu menjadi jalan nasional, maka secara anggaran akan lebih cepat mendapat perhatian pusat. Tidak hanya itu untuk usulan pelebaran dan pemeliharaan aset nantinya juga lebih mudah lantaran secara anggaran merupakan tanggung jawab pusat,” ujar Kurdi.
Kurdi menyebutkan, ruas jalan Pulo Teungoh – Kila tersebut layak dijadikan menjadi jalan nasional lantaran merupakan jalan penghubung antar kabupaten dan kedepannya juga akan ada zona industri pertambangan di wilayah setempat.