<p data-start="659" data-end="962"><strong>SALINDIA.ID</strong> - Jakarta, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menaruh perhatian serius terhadap proyek cetak sawah nasional yang tengah digarap pemerintah di sejumlah daerah prioritas, termasuk Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatra Selatan.</p> <p data-start="964" data-end="1232">“Pertama adalah kita bahas, beliau tanyakan progres cetak sawah. Saya sampaikan laporan kepada beliau bahwa proyek ini berjalan dengan baik,” ungkap Menteri Pertanian Amran Sulaiman usai rapat bersama Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/7/2025).</p> <p data-start="1234" data-end="1512">Menurut Amran, cetak sawah merupakan bagian penting dari strategi jangka panjang pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Ia meyakini program ini akan rampung sesuai target yang telah ditetapkan. “Insyaallah, mudah-mudahan bisa selesai tepat waktu,” tambahnya.</p> <p data-start="1514" data-end="1773">Presiden juga menyoroti aspek produksi dan ketersediaan pangan, termasuk stok beras nasional. Menteri Pertanian memastikan bahwa secara umum situasi ketahanan pangan Indonesia dalam kondisi aman. “Perkembangan produksi aman, stok kita aman,” jelasnya.</p> <p data-start="1775" data-end="2010">Sebagai langkah konkret menjaga stabilitas harga dan memastikan akses pangan bagi masyarakat, pemerintah menggencarkan operasi pasar nasional. Program ini mencakup distribusi beras bersubsidi dan bantuan sosial skala besar.</p> <p data-start="2012" data-end="2161">Amran menyebutkan bahwa saat ini stok beras nasional mencapai 4,2 juta ton, jumlah yang dianggap mencukupi untuk kebutuhan mendesak ke depan.</p> <p data-start="2163" data-end="2392">“Operasi pasar kita sudah dilakukan besar-besaran. Kita siapkan SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), yaitu beras bersubsidi sebanyak 1,3 juta ton, dan bansos 360 ribu ton. Totalnya 1,5 juta ton,” bebernya.</p> <p data-start="2394" data-end="2601">Langkah ini mempertegas komitmen pemerintah dalam menjaga kestabilan harga bahan pokok, meningkatkan daya beli masyarakat, serta menjamin ketersediaan pangan di tengah dinamika global dan tantangan domestik.</p>