SALINDIA.ID – Aceh Besar, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Marlina Usman, mengajak para perajin lokal untuk terus berinovasi agar produk kerajinan dari Aceh dapat bersaing di tingkat nasional maupun global.
Hal itu disampaikan Marlina yang akrab disapa Kak Na, saat melakukan kunjungan pembinaan ke pusat kerajinan Bili Droe Official di Gampong Lampanah Tunong, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (20/7/2025).
“Sudah bagus, tapi persaingan di tingkat nasional dan global sangat dinamis. Para perajin harus bisa membaca kemauan pasar. Salah satunya dengan memanfaatkan internet untuk menambah perbendaharaan kreasi dan model-model terbaru dan terkini,” ujar Kak Na.
Dalam kunjungan itu, Kak Na juga kembali mengajak para pengurus Dekranasda se-Aceh dan seluruh masyarakat untuk gemar menggunakan produk lokal hasil karya perajin Aceh.
“Mari, terus gunakan produk para perajin lokal. Desainnya sudah sangat bagus dan berkelas. Menggunakan produk para perajin akan semakin memperkuat perekonomian masyarakat, khususnya para pelaku kerajinan dan UMKM,” kata Marlina mempromosikan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan rutin Dekranasda Aceh kepada perajin daerah dalam rangka mempersiapkan partisipasi Aceh pada pameran Kriya Nusa yang akan berlangsung di Jakarta pada September mendatang.
Pada kesempatan tersebut, Kak Na turut didampingi oleh Ketua Dekranasda Aceh Besar, Rita Mayasari, serta seluruh ketua Dekranasda kabupaten/kota se-Aceh.
Bili Droe merupakan pusat kerajinan yang memanfaatkan tanaman Bemban (Donax canniformis) atau dalam bahasa Aceh disebut Bili. Tanaman ini tumbuh liar di sekitar kawasan berair dan tepi hutan bambu, dan telah dimanfaatkan masyarakat setempat sebagai bahan baku anyaman tradisional.
Kerajinan Bili Droe telah berdiri sejak tahun 1983, dan pada tahun 2023, Gampong Lampanah Tunong ditetapkan sebagai Gampong Kerajinan Aceh oleh Dekranasda Aceh.