Gubernur Aceh Resmi Buka Musrenbang RPJM 2025–2029

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, saat memberi sambutan sekaligus membuka Musrembang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh tahun 2025-2029, yang dihadiri Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy M.S., dan Sekjen Kemendagri, Komjen pol. Drs Tomsi Tohir, MSi, sebagai narasumber acara yang berlangsung di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Rabu, (9/7/2025).

SALINDIA.ID – Banda Aceh, Gubernur Aceh Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh 2025–2029. Kegiatan ini berlangsung di Anjong Mon Mata, Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu, (9/7/2025).

Musrenbang tersebut dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmad Pambudy, Sekjen Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir, para anggota Forbes DPR/DPD RI asal Aceh, unsur Forkopimda, Plt Sekda Aceh, bupati/wali kota, ketua DPRK, kepala SKPA, rektor, tokoh masyarakat, serta alim ulama.

Dalam sambutannya, Gubernur Mualem menekankan pentingnya RPJM sebagai dokumen strategis yang berangkat dari kondisi riil daerah, aspirasi, dan kebutuhan masyarakat.

“Musrenbang ini menjadi forum penting untuk menjaring gagasan dan saran konstruktif, guna memastikan pembangunan Aceh lima tahun mendatang berjalan terarah dan berorientasi hasil,” kata Mualem.

Ia menyampaikan visi pembangunan Aceh 2025–2029, yaitu “Aceh Islami, Maju, Bermartabat, dan Berkelanjutan”. Visi ini dijabarkan dalam sembilan misi strategis yang disebut “Cap Sikureung”, antara lain penguatan syariat Islam, ekonomi hijau, hilirisasi SDA, pembangunan wilayah terpencil, serta reformasi birokrasi dan pelestarian lingkungan.

Gubernur juga menyoroti pentingnya penyelarasan RPJM Aceh dengan RPJMN 2025–2029, Rencana Induk Dana Otsus 2028–2047, dan RPJPA Aceh 2025–2045. Ia mengingatkan bahwa Dana Otsus Aceh akan berakhir pada 2027.

“Kami titip harapan kepada Bapak Menteri Dalam Negeri, Bapak Menteri PPN/Kepala Bappenas, serta Forbes DPR/DPD RI asal Aceh untuk mendukung percepatan revisi UUPA,” ujar Mualem.

Selain itu, Gubernur juga meminta perhatian pusat terhadap proyek-proyek strategis seperti pengembangan pelabuhan Sabang dan pembangunan infrastruktur wilayah terpencil.

Ia menyebut beberapa proyek prioritas seperti Jalan Luwak–Sibigo di Simeulue, Terowongan Gurutee di Aceh Barat, Jalan Krueng Geukuh–Bener Meriah, serta Jalan Cot Girek–Samarkilang.

“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Musrenbang RPJM Aceh 2025–2029 secara resmi saya nyatakan dibuka,” kata Mualem.

Sekjen Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, dalam arahannya menekankan pentingnya konsistensi antara perencanaan daerah dan pusat. Ia juga menyoroti alokasi anggaran sejumlah daerah yang masih terlalu besar untuk belanja pegawai.

Ia berharap belanja pembangunan lebih difokuskan pada sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Ia menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5 persen pada 2025 dan meningkat secara bertahap hingga 2029.

Sementara itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmad Pambudy menyebut Dana Otsus Aceh perlu diubah perannya dari penopang menjadi akselerator pembangunan. Ia mendorong daerah agar lebih efisien dan fokus pada program berdampak langsung.

Rachmad juga menyoroti pentingnya mempercepat eksplorasi blok migas Selat Malaka dan revitalisasi KEK Arun melalui hilirisasi dan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS). Ia turut mendorong optimalisasi KPBPB Sabang serta pengembangan pariwisata di Sabang, Banda Aceh, dan Danau Laut Tawar.

Selain itu, ia menekankan pentingnya meningkatkan produktivitas kopi Gayo, padi, jagung, cokelat, kelapa, peternakan, dan hortikultura untuk mendukung swasembada pangan dan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Share :

Related Posts

Add New Playlist