Elon Musk Bentuk America Party, Siap Guncang Politik Amerika Serikat

CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, dalam sebuah penampilan publik tak lama setelah mengumumkan pembentukan partai politik barunya, America Party, yang menantang dominasi dua partai besar di Amerika Serikat. Sumber foto: EPA via BBC News

SALINDIA.ID – Washington, Elon Musk kembali menarik perhatian publik internasional setelah mengumumkan pembentukan partai politik baru bernama America Party. Melalui platform media sosial miliknya, X, Musk menyebut partai ini sebagai langkah untuk menantang dominasi Partai Republik dan Partai Demokrat di Amerika Serikat.

Dalam unggahan pada Sabtu (5/7/2025), Musk menyatakan bahwa masyarakat Amerika sudah muak dengan sistem dua partai yang menurutnya hanya menghasilkan pemborosan dan korupsi. Ia menulis, “Dengan perbandingan dua banding satu, kalian ingin partai baru, dan kalian akan mendapatkannya. Hari ini, America Party dibentuk untuk mengembalikan kebebasan kalian.”

Dilansir dari BBC News, hingga saat ini belum ada konfirmasi dari Komisi Pemilihan Federal (FEC) mengenai pendaftaran resmi partai tersebut. Musk juga tidak menyebutkan siapa yang akan memimpin partai ini, mengingat dirinya tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri sebagai Presiden AS karena lahir di luar negeri.

Langkah ini muncul setelah hubungan Musk dan mantan Presiden Donald Trump memburuk secara drastis. Sebelumnya, Musk dikenal sebagai salah satu pendukung utama Trump, bahkan terlihat menghadiri kampanye dan memberikan dukungan dana sebesar 250 juta dolar AS untuk mendorong Trump kembali ke Gedung Putih. Ia juga sempat dipercaya memimpin lembaga efisiensi anggaran pemerintah bernama Department of Government Efficiency (Doge).

Namun keretakan hubungan terjadi setelah Musk mengundurkan diri dari pemerintahan pada Mei lalu dan mengkritik keras rencana anggaran Trump. RUU kebijakan fiskal yang dikenal sebagai “big, beautiful bill” dinilai Musk sebagai beban besar bagi keuangan negara, dengan proyeksi defisit lebih dari 3 triliun dolar AS dalam satu dekade. Selain itu, undang-undang tersebut juga tidak memberikan insentif apa pun bagi industri kendaraan listrik, yang merupakan sektor utama bisnis Musk melalui Tesla.

Trump merespons dengan sindiran tajam di platform Truth Social. Ia menuding Musk sebagai penerima subsidi terbesar dalam sejarah, dan menyarankan bahwa tanpa bantuan pemerintah, Musk kemungkinan harus “pulang ke Afrika Selatan.” Trump bahkan mengancam akan memerintahkan Doge untuk menyelidiki subsidi yang dinikmati oleh berbagai perusahaan milik Musk, termasuk SpaceX dan Starlink, yang selama ini menjadi mitra penting pemerintah AS dan sekutunya di Eropa.

Meski sejarah menunjukkan partai baru di AS sulit menyaingi dominasi dua partai utama, kehadiran America Party membawa warna baru dalam peta politik negeri Paman Sam. Dengan basis pengikut fanatik dan kekuatan modal yang besar, langkah Musk ini diprediksi akan menjadi dinamika menarik menjelang pemilu berikutnya.

Share :

Related Posts

Add New Playlist