Kolaborasi Global Media Jadi Strategi Hadapi Disinformasi Digital

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, sebagai pembicara kunci dalam Forum for East Asia-Latin America Cooperation (FEALAC) Journalist Dialogue 2025 di Jakarta, Selasa (20/5/2025). (Dok: Kemkomdigi)

SALINDIA.ID – Jakarta, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menegaskan pentingnya kolaborasi multipihak dalam menghadapi gelombang disinformasi yang semakin merusak kepercayaan publik terhadap media.

Pernyataan tersebut disampaikan Nezar dalam Forum for East Asia-Latin America Cooperation (FEALAC) Journalist Dialogue 2025 yang digelar di Jakarta, Selasa (20/5/2025).

“Disinformasi bukan hanya merusak ekosistem media, tapi juga mengancam kohesi sosial. Kemitraan strategis dengan masyarakat sipil dan penguatan literasi media menjadi solusi kunci,” ujarnya di hadapan puluhan jurnalis dari 15 negara.

Forum yang berlangsung di Hotel Pullman, Jakarta, ini menjadi ajang penting dalam membangun aliansi antar media di kawasan Asia Timur dan Amerika Latin.

Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital, Fifi Aleyda Yahya, mengungkapkan tingginya antusiasme peserta dari berbagai negara, termasuk Paraguay, Brasil, Chili, Kolombia, Peru, dan Meksiko.

“Kehadiran media ternama seperti Kumparan dan Kompas menunjukkan komitmen Indonesia dalam memimpin dialog ini,” kata Fifi.

Wakil Ketua Dewan Pers, Totok Suryanto, turut menyoroti tantangan yang dihadapi media arus utama di tengah dominasi media sosial.

“Media sosial telah menciptakan lanskap informasi yang rentan terhadap manipulasi. Literasi media adalah senjata utama masyarakat untuk membedakan antara fakta dan hoaks,” paparnya. Ia juga menekankan pentingnya edukasi berkelanjutan guna memperkuat ketahanan informasi publik.

Sementara itu, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri, Umar Hadi, menyebut forum ini sebagai jembatan budaya antara dua kawasan.

“Pertukaran pengetahuan antarjurnalis akan memperkaya pemahaman mengenai keragaman budaya serta tantangan media di masing-masing wilayah,” jelasnya.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan lahir praktik jurnalistik yang lebih bertanggung jawab dan tangguh di era digital.

Share :

Related Posts

Add New Playlist