SALINDIA.ID – Banda Aceh, Menjelang bulan suci Ramadan 1446/2025, stok hewan ternak untuk tradisi meugang di Aceh dipastikan cukup. Dinas Peternakan (Disnak) Aceh mencatat jumlah sapi dan kerbau yang tersedia mencapai sekitar 33.600 ekor, baik dari peternakan lokal maupun yang didatangkan dari luar daerah.
“Insya Allah mencukupi untuk kebutuhan kita. Selain ternak lokal, ada juga yang didatangkan dari luar Aceh,” ujar Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zalsufran, pada Rabu (26/2/2025).
Untuk memastikan keamanan konsumsi, setiap ternak yang masuk dari luar daerah harus menjalani pemeriksaan kesehatan yang ketat. Pemeriksaan dilakukan berlapis, mulai dari perbatasan hingga sebelum hewan dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH).
“Kesehatannya diperiksa berlapis, dari perbatasan hingga sebelum masuk RPH. Kami pastikan ternak yang dikonsumsi masyarakat aman,” kata Zalsufran.
Terkait ancaman penyakit mulut dan kuku (PMK), Zalsufran memastikan hingga saat ini tidak ada laporan kasus baru di Aceh. Ia berharap kondisi ini tetap terjaga sehingga masyarakat dapat mengonsumsi daging dengan tenang selama meugang dan Ramadan. “Hingga hari ini belum ada laporan lagi. Kita berharap tetap zero kasus ke depannya,” ujarnya.
Meugang merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Aceh dalam menyambut bulan suci Ramadan dengan membeli dan mengolah daging dalam jumlah besar. Tradisi ini tidak hanya menjadi momen kebersamaan keluarga, tetapi juga meningkatkan aktivitas ekonomi, terutama di sektor peternakan dan perdagangan daging.