SALINDIA.ID – Janthoe, Satu hari setelah dilantik menjadi Gubernur Aceh, H Muzakir Manaf (Mualem) melaksanakan tugas sebagai gubernur definitif dengan melantik dan mengambil sumpah jabatan pasangan H Muharram Idris (Syech Muharram) dan Drs H Syukri A Jalil sebagai Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar Periode 2025-2030,
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan tersebut dilaksanakan Dalam Rapat Paripurna DPRK Aceh Besar di Gedung Jantho Sport City (JSC), Kota Jantho, Aceh Besar dan dipimpin oleh Ketua DPRK Aceh Besar Abdul Muchti, dan dihadiri segenap anggota DPRK, unsur Forkopimda, Kepala OPD, para camat se-Aceh Besar.Kamis (13/2/2025).
Pada kesempatan itu, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, membacakan amanat Presiden RI, Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya bupati dan wakil bupati menjalankan amanah masyarakat dengan kerja nyata dan program pembangunan yang konkret.
“Kepercayaan masyarakat harus dijawab dengan kerja keras dan program yang berpihak kepada rakyat. Pasangan ini memang dari jalur independen, tetapi setelah terpilih, mereka harus membangun komunikasi dan berkolaborasi dengan partai politik di parlemen serta pemerintah provinsi demi kemajuan Aceh Besar,” tegasnya.
Ia juga menyinggung tantangan baru yang dihadapi Aceh, salah satunya pemotongan dana Otonomi Khusus (Otsus). “Ini tantangan yang harus disikapi dengan bijak. Kita perlu strategi untuk memastikan pembangunan tetap berjalan meski dana Otsus berkurang,” kata Mualem
Selain itu, Mualem juga menyoroti pentingnya pendirian Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Aceh. “IPDN telah diusulkan sejak gubernur pertama setelah perdamaian, namun hingga kini belum terealisasi karena perdebatan internal mengenai lokasinya. Insya Allah nanti, Jika bukan di Banda Aceh, maka di Aceh Besar,” ujarnya.
Ia pun berpesan kepada bupati dan wakil bupati agar selalu mendapatkan restu ulama dalam setiap kebijakan yang diambil. “Setiap pembangunan harus didukung oleh para ulama agar mendapatkan keberkahan,” pesannya.