Kunjungi Temuan Situs Bersejarah, Aktivis Pariwisata Aceh Minta Pemkab Aceh Singkil Berikan Perhatian Khusus

SALINDIA.ID – Aceh Singkil, Aktivis Pariwisata Aceh yang juga merupakan Direktur Utama Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam (LEPPAMI) HMI Cabang Banda Aceh, Tonicko Anggara mengunjungi penemuan situs bersejarah berupa artefak-artefak kerajaan Singkil, Jumat (13/12/2024).

Situs bersejarah tersebut berada di Jl. M. Taher Kampung Ujung RT. 01 Depan Masjid Baiturrahman, Kacamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.

Kunjungan itu dilakukan untuk dapat menyaksikan secara langsung penemuan artefak-artefak yang sarat akan nilai sejarah itu.

Tonicko mengatakan bahwasanya ia telah menyaksikan dan berdiskusi langsung dengan kolektor artefak-artefak bersejarah itu yakni Admiller Oey serta menyerap seluruh aspirasi dan harapannya terkait keinginannya ditindaklanjuti nya temuan ini oleh Pemkab Aceh Singkil.

“Alhamdulillah, kita sudah mengunjungi langsung dimana lokasi disimpannya artefak-artefak kerajaan Singkil ini langsung,” ujar Tonicko Anggara.

Disambut langsung oleh kolektor nya yakni Admiller Oey, kaya Tonicko Anggara merupakan kebanggaan tersendiri yang sangat luar biasa dan sarat nilai sejarah.

“Apabila mendapatkan perhatian khusus dari Pemkab Aceh Singkil tentunya penemuan ini akan menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten setempat,” Ujar Tonicko.

Admiller Oey selaku kolektor artefak-artefak bersejarah itu menyampaikan aspirasi nya saat aktivis pariwisata Aceh itu melakukan kunjungan dengan menyampaikan beberapa hal terkait potensi pariwisata Kabupaten Aceh Singkil.

“Bila mana seluruh temuan ini dapat dikelola dengan serius, baik dan diberikan perhatian khusus oleh Pemkab Aceh Singkil,” katanya.

Sang kolektor itu meyimpan seluruh penemuan artefak-artefak bersejarah dengan jumlah lebih kurang 2500-an pcs (Dominan hasil restorasi) dan dalam bentuk fragmen lebih kurang 3000-an itu menyimpan langsung seluruh temuannya dirumah pribadinya.

Ia menyampaikan bahwasanya sangat sering mendapatkan dan menerima kunjungan langsung dari berbagai kalangan termasuk dari Profesor Sejarah, Arkeolog dan Sejarawan.

Namun, beliau menyayangkan di saat sudah banyaknya kalangan yang tertarik akan temuan situs bersejarah ini akan tetapi masih kurangnya perhatian khusus dari Pemkab Aceh Singkil.

Benda-benda sarat nilai sejarah dan budaya itu beliau simpan langsung di rumahnya. Sayangnya, sampai saaat ini perhatian dari Pemkab Aceh Singkil masih minim.

Ia menjelaskan seluruh biaya-biaya saat melakukan pencarian dan perawatan hingga restorasi dari artefak-artefak itu hampir seluruhnya menggunakan uang pribadinya. hal itu ia lakukan demi menjaga situs bersejarah milik Kerajaan Singkil.

Bedasarkan hal tersebut, kami tentunya ikut prihatin dah meminta Pemkab Aceh Singkil untuk memberikan perhatian khusus terkait penemuan ini guna melestarikan budaya masa lalu dan meningkatkan daya tarik pariwisata Kabupaten Aceh Singkil bagi para wisatawan yang ingin datang ke Aceh Singkil.

“Apabila diperhatikan khusus akan lahir manfaat-manfaat positif bagi Kabupaten Aceh Singkil diwaktu yang akan datang, salah satunya adalah peningkatan PAD imbas dari keseriusan membangun sektor pariwisata,” Tegas Tonicko.

Tonicko berharap permintaan nya untuk diperhatikannya penemuan situs bersejarah itu seharusnya dapat ditindaklanjuti oleh Pemkab agar menjadi sebuah nilai tambah baru dalam daya tarik pariwisata bagi Aceh Singkil di masa yang akan datang dengan buah hasilnya adalah kemajuan untuk Kabupaten itu sendiri.

“Kita berharap ditindaklanjuti oleh Pemkab Aceh Singkil terkait temuan situs bersejarah itu. kita ingin kabupaten yang indah dan sarat akan nilai sejarah ini dapat maju dengan keseriusan nya memajukan sektor pariwisata,” pungkas Tonicko.

Share :

Related Posts

Add New Playlist