SALINDIA.ID – LSM JARA Kabupaten Pidie mengimbau masyarakat untuk mendukung penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dalam upaya menanggulangi penyebaran berita hoax yang berpotensi merusak integritas dan kedamaian Pilkada di Aceh. Melalui pernyataan yang disampaikan pada Rabu (10/11), LSM JARA menegaskan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, penyelenggara Pilkada, dan semua pihak terkait untuk menjaga proses demokrasi yang bersih dan jujur.
“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga menjadi penjaga integritas Pilkada. Salah satu ancaman terbesar dalam pemilu adalah penyebaran berita hoax yang bisa memicu ketegangan dan konflik. Mari kita dukung penyelenggara Pilkada agar tetap fokus pada tugas mereka dan memastikan pemilu yang jujur serta transparan,” ujar Juru Bicara LSM JARA Kab. Pidie.
LSM JARA juga mengingatkan pentingnya peran penyelenggara Pilkada, seperti KPU dan Bawaslu, untuk terus memperkuat sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya hoax dan pentingnya verifikasi informasi sebelum disebarkan. Mereka juga mendesak agar para penyelenggara Pilkada mengambil langkah tegas dalam menanggulangi penyebaran berita palsu yang dapat mengganggu kestabilan politik dan menciptakan suasana panas menjelang pemilihan.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, LSM JARA menginisiasi kampanye penyuluhan di berbagai desa dan kelurahan di Kabupaten Pidie, dengan tujuan memberikan pemahaman kepada warga tentang dampak negatif dari hoax dan bagaimana cara memilah informasi yang valid.
“Kita harus menjadi masyarakat yang cerdas dalam menyaring informasi. Jangan sampai kita ikut menyebarkan berita yang tidak jelas kebenarannya, karena itu bisa merusak hubungan sosial dan menciptakan ketegangan yang tidak perlu,” tambah LSM JARA.
Dengan kampanye ini, LSM JARA berharap Pilkada di Aceh dapat berlangsung dengan damai, aman, dan tanpa gangguan dari berita palsu yang meresahkan masyarakat. LSM JARA juga mengajak seluruh pihak untuk menjaga persatuan dan menjadikan Pilkada sebagai sarana untuk memilih pemimpin dengan kepala dingin, bukan berdasarkan informasi yang menyesatkan.