SALINDIA.ID – Aceh Barat, Tim Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (PKBU) Aceh Barat menggadakan Focus Groub Discusion (FGD) di Universitas Teuku Umar (UTU), Selasa (12/11/2024).
Dalam diskusi tersebut mempertemukan pihak perusahaan pengangkutan material (hauling) dengan mahasiswa dari tiga perguruan tinggi negeri serta aktivis lingkungan.
Hadir sebagai pemateri Ketua Tim PKBU Dr.Kurdi, serta Ahmad Yani dari DPRK Aceh Barat. Selanjutnya perwakilan managemen perusahaan hauling dan pimpinan organisasi Mahasiswa UTU, STAIN TDM dan AKN.
FGD ini membahas tema “Investasi Jalan Pendidikan Nyaman untuk Aceh Barat ke Depan”. Tema ini menjadi topik pembicaraan sangat penting di tengah lajunya investasi yang bersentuhan dengan kawasan pusat pendidikan di Kecamatan Meureubo.
“FGD kedua hari ini, kita membahas menimalisir dari dampak. Salah satu poin yang kita rekomendasikan adalah perusahaan harus membangun sendiri jalan hauling dalam waktu tiga tahun,” kata Ahmad Yani.
Selama beroperasi, kata Ahmad Yani hauling yang menggunakan jalan pusat pendidikan, harus menaati kesepakatan tentang jadwal dan jam operasional.
“Dalam proses pembangunan jalan milik perusahaan harus benar-benar dipantau kualitasnya, sehingga setelah ditinggal, bisa digunakan untuk daerah, termasuk persoalan kompensasi,” ungkapnya.
Sementara itu perwakilan dari pimpinan organisasi mahasiswa yakni Presma UTU, Anwar Efendi, menyampaikan bahwa kondisi ini menjadi pertimbangan karena dua kepentingan yang harus diperhatikan. Pertama soal investasi daerah dan kedua terkait keberlanjutan kondisi pendidikan.
Karena itu dalam pertemuan itu mahasiswa memberikan beberapa rekomendasi, seperti jam operasional hauling dilakukan malam hari, memperhatikan dampak selama operasional dan mempersiapkan segera jalan sendiri, serta kompensasi.