SALINDIA.ID – Jakarta, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, menyatakan bahwa Provinsi DKI Jakarta dan Papua memiliki nilai historis yang penting bagi dirinya selama berkarier di kepolisian.
Pernyataan tersebut disampaikan Tito dalam keterangan resmi usai melantik Teguh Setyabudi sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta dan Anwar Harun Damanik sebagai Pj Gubernur Papua Tengah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Jumat (18/10/2024).
“Secara historis, saya memiliki pengalaman pribadi, karena saya mantan Kapolda Metro Jaya dan mantan Kapolda Papua,” ujar Tito.
Tito menjelaskan bahwa penempatan pertamanya setelah lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1987 adalah di Jakarta Pusat. Dia juga pernah menjabat sebagai Wakapolsek di Senen, Sawah Besar, hingga Cempaka Putih. Selanjutnya, Tito bergabung dengan Tim Buser di Polres Metro dan kemudian pindah ke Polda Metro Jaya hingga ke Mabes Polri.
Jika dihitung, Tito memiliki pengalaman dinas selama 18 tahun di DKI Jakarta. Selain itu, ia juga menghabiskan dua tahun di Papua dan pernah menjabat sebagai Kapolda Papua, yang pada saat itu mencakup dua provinsi, termasuk Papua Tengah. Oleh karena itu, Tito merasa sangat paham terhadap dinamika yang terjadi di daerah tersebut.
“Saya mengenal Papua Tengah dengan cukup baik, mulai dari Nabire, Mimika, Intan Jaya, Puncak Jaya, Puncak, hingga Dogiyai dan Deyai. Saya cukup familiar dengan daerah-daerah itu,” tuturnya.