Workshop Menulis Cerita Sastra & Bahasa: Meningkatkan Minat Dan Kemampuan Literasi Di Aceh

Workshop Menulis Cerita Sastra & Bahasa: Meningkatkan Minat Dan Kemampuan Literasi Di Aceh//Foto: Dok. Istimewa

SALINDIA.ID – Banda Aceh, Data UNESCO, tingkat literasi di Indonesia telah mencapai 96,2% pada tahun 2023, namun angka ini belum sejalan dengan budaya membaca dan menulis yang masih perlu ditingkatkan.

Di Provinsi Aceh, tantangan literasi juga masih besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh pada tahun 2022, meskipun tingkat literasi dasar sudah tinggi, hanya 30% dari populasi yang menghabiskan waktu untuk membaca di luar kegiatan formal pendidikan. Ini menunjukkan pentingnya adanya dukungan kegiatan literasi kreatif seperti workshop menulis ini untuk membangun kecintaan masyarakat terhadap dunia literasi.

“Literasi bukan hanya tentang kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup bagaimana seseorang memahami, mengkritisi, dan memproduksi teks yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Kegiatan seperti workshop ini sangat penting untuk menumbuhkan minat, memperkaya wawasan, serta meningkatkan kemampuan menulis para peserta,” ungkap Muhammad Ikbal, Ketua Yayasan Khadam Indonesia

Dalam upaya memperkuat budaya literasi dan meningkatkan kemampuan menulis di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda, Khadam Indonesia telah menyelenggarakan Workshop Menulis Cerita Sastra dan Bahasa di Hotel Seventeen Banda Aceh. Minggu (29/9/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah kreativitas serta kemampuan bahasa dan sastra para peserta agar dapat lebih mengapresiasi karya sastra daerah sekaligus meningkatkan kemampuan menulis cerita yang berkualitas.

Workshop ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari pelajar SMA-Sederajat & Komunitas yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini menghadirkan narasumber Azhari Aiyub, Penulis Buku Kura-Kura Berjanggut) dan Irma hafni penulis novel, dan jurnalis.

“Salah satu highlight dari workshop ini adalah sesi menulis kreatif, di mana para peserta ditantang untuk membuat cerita pendek bertemakan kearifan dan sastra Aceh. Karya-karya yang dihasilkan kemudian akan diterbitkan dalam sebuah antologi sebagai bentuk apresiasi dan upaya mempublikasikan hasil tulisan mereka kepada khalayak luas”. tambah Ikbal

Kegiatan ini juga menjadi langkah nyata untuk membangun budaya literasi yang lebih kuat, tidak hanya di Aceh, tetapi juga di seluruh Indonesia.

Share :

Related Posts

Add New Playlist