Ulama Karismatik Tu Sop Meninggal Dunia di Jakarta

Tgk. Muhammad Yusuf A. Wahab//foto: Instagram @tusopjeunieb

SALINDIA.ID – Jakarta – Kabar duka menyelimuti masyarakat Aceh. Teungku Muhammad Yusuf A. Wahab, yang akrab disapa Tu Sop, seorang ulama karismatik dan juga bakal calon wakil gubernur Aceh, meninggal dunia di Jakarta pada Sabtu (7/9/2024) pagi.

Tu Sop, yang juga dikenal sebagai pemimpin Dayah Babussalam Al Aziziyah di Kabupaten Bireuen, telah menjadi sosok yang dihormati dan disegani oleh banyak kalangan. Kepergiannya membawa duka mendalam, terutama bagi masyarakat Aceh yang mengenalnya sebagai ulama yang berwibawa dan memiliki pengaruh besar di ranah pendidikan agama dan sosial.

Kabar meninggalnya ulama yang memiliki kharisma besar ini dibenarkan oleh salah satu kerabat dekat Tu Sop, Zulfikar. “Benar, beliau meninggal dunia di Jakarta,” katanya dengan suara penuh haru.

Sebelumnya, sehari setelah mengikuti uji kemampuan baca Al-Quran bagi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh yang akan maju pada Pilkada 2024 di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, kondisi kesehatan Tu Sop sempat terganggu. Bersama pasangannya, bakal calon gubernur Aceh Bustami Hamzah, Tu Sop dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin Banda Aceh pada Kamis (5/9/2024).

Dalam sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya, @tusopjeunieb, ulama yang dikenal sangat dekat dengan masyarakat itu sempat mengabarkan bahwa dirinya merasa kelelahan dan mengalami sakit perut. Meski demikian, melalui video tersebut, Tu Sop menyampaikan bahwa dirinya sudah berada di rumah dan dalam kondisi yang mulai membaik.

Namun, takdir berkata lain. Kesehatannya kembali menurun, dan pagi ini Tu Sop berpulang ke pangkuan Ilahi. Rencananya, jenazah Tu Sop akan diterbangkan dari Jakarta ke Aceh hari ini dan akan dimakamkan di kampung halamannya, Jeunieb, Bireuen.

Kepergian Tu Sop bukan hanya kehilangan bagi keluarga besar Dayah Babussalam Al Aziziyah, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Aceh yang telah lama menjadikan beliau sebagai panutan dalam kehidupan beragama dan berbangsa. Sosoknya yang sederhana, namun berwibawa, meninggalkan warisan kebijaksanaan dan keilmuan yang akan terus dikenang oleh generasi penerus.

Share :

Related Posts

Add New Playlist