Hadiri Rakornas Posyandu, Ini Harapan Pembina Posyandu Aceh Selatan

Salindia.id –Aceh Selatan, Penjabat (Pj) Ketua Umum Pembina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Kab Aceh Selatan Bd. Yuliani Irvana R, S.Tr.Keb, menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Posyandu Tahun 2024 yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Rapat tersebut mengusung tema Transformasi Posyandu sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa untuk Kesejahteraan Masyarakat, Senin (26/8/2024).

Kegiatan tersebut membahas pentingnya pengaturan Posyandu dalam memberikan pelayanan di enam bidang standar pelayanan minimal di desa.

“Posyandu kini telah bertransformasi menjadi New Posyandu, yang mengoptimalkan layanan masyarakat di tingkat desa,” kata Yuliani Irvana.

Transformasi ini mencakup enam bidang pelayanan yang baru, kata Yuliani yakni Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat (Trantibum Linmas), serta Sosial.

“Saya hadir dalam Rakornas Posyandu yang dibuka oleh Mendagri. Kami sosialisasi mengenai transformasi Posyandu yang kini mencakup enam bidang pelayanan sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2024,” kata Pj Ketua Posyandu Aceh Selatan.

Ia menjelaskan image selama ini bahwa posyandu itu hanya miliknya tenaga kesehatan itu tidak benar, karena Posyandu adalah Lembaga Kemasyarakatan Desa sama hal nya seperti Karang Taruna, RT RW dan PKK.

“Dengan Transformasi Posyandu ini, kader-kader Posyandu yang awalnya berfokus pada tenaga kesehatan kini akan mencakup enam bidang ini, dan akan bersinergi dengan jajaran Dinas Terkait 6 SPM yang ada di tingkat Desa agar data yang ada termasuk Dasawisma sinkron mulai dari level Pemerintahan Desa sampai ke atas,” kata Yuliani.

Ia juga menekankan bahwa di Aceh Selatan, pihaknya sebenarnya sudah mulai mengimplementasikan optimalisasi peran Posyandu melalui berbagai kerja sama dan aksi nyata di lapangan, termasuk Pembinaan langsung posyandu di desa desa, Penguatan Peran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) bersama DPMG, kolaborasi dengan berbagai dinas terkait untuk menangani isu-isu seperti stunting dan pendidikan anak usia dini.

“Di Aceh Selatan, di support oleh Bapak Pj Bupati Kabupaten Aceh Selatan kami sudah mulai melaksanakan ini, seperti mengoptimal kan peran Baitul Mal agar tepat Sasaran, penanganan dan Intervensi Pencegahan stunting bersama Dinas Kesehatan dan DP3AKB serta penguatan PAUD dengan dinas Pendidikan juga dalam mengoptimalkan peran dinas terkait lainnya dalam lingkunga Pemkab,” ujar Yuliani Irvana.

Harapan kita dengan transformasi posyandu mencakup 6 SPM ini, kiprah Posyandu dalam melayani masyarakat dapat meningkat secara signifikan dan kerja Pemda lebih terasa manfaatnya Langsung kepada masyarakat tambahnya.

Rakornas ini bertujuan untuk menyatukan persepsi tentang peran Posyandu setelah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024. Rakornas juga menekankan pentingnya penguatan pembinaan Posyandu pada setiap level pemerintahan dan peningkatan peran partisipatif serta inovatif Posyandu.

Sementara itu, Ketua Umum Pembina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Tri Tito Karnavian, menekankan bahwa transformasi Posyandu adalah momen penting dalam meningkatkan kapasitas layanan dasar di desa. Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengembangkan Posyandu menjadi pusat layanan terpadu.

“Perubahan ini mengakui Posyandu sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD), dan memperluas peran Posyandu di berbagai bidang pelayanan. Ini adalah momentum untuk menjadikan Posyandu sebagai ujung tombak layanan di desa, demi mempercepat pemerataan akses dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Tri.

Mendagri Tito Karnavian dalam sambutannya menegaskan bahwa Rakornas seperti ini tidak boleh hanya seremonial, melainkan harus menghasilkan pemikiran yang dapat diimplementasikan untuk mengoptimalkan layanan kepada masyarakat.

“Kegiatan ini harus benar-benar bermanfaat dan tidak hanya menjadi acara seremonial. Kita harus membawa pemikiran yang dapat menyamakan persepsi dan cara berpikir, untuk memajukan Posyandu ke depan,” kata Tito.

Share :

Related Posts

Add New Playlist