SALINDIA.ID – Aceh Utara, Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, didampingi anggota Komisi IV DPR RI, T.A.Khalid, melakukan kunjungan kerja ke PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Krueng Geukueh, Aceh Utara, pada Senin (12/8/2024).
Kehadiran Wakil Menteri Pertanian itu disambut Direktur Keuangan Pupuk Indonesia, Wono Budi Tjahyono, Direktur Utama PIM Budi Santoso Syarif, Komisaris Utama Marzuki Daud, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PIM, Eko Setyo Nugroho, SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, SVP Pemasaran Pupuk Indonesia Iyan dan Sekretaris Perusahaan PIM Maimun dan Kepala Dinas Pertanian Aceh, Cut Huzaimah.
Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono B. ENG MM MBA kepada awak media menyampaikan, hari ini pihaknya mengunjungi PT Pupuk Iskandar Muda PIM di Aceh Utara bertujuan untuk mendapatkan informasi secara mendalam terkait ketersediaan pupuk.
Pihaknya juga ingin mengetahui termasuk hal-hal yang memang harus diperbaiki, dan bagaimana mekanisme menyediakan ketersediaan pupuk dan tepat waktu kepada petani.
“Alhamdulillah, kita mulai dengan bismillah kita perbaiki apa yang harus kita perbaiki, kita mulai apa yang harus kita mulai, menyosong era baru dan menyosong waktu dan bulan, insyaallah perkiraan kita ketersediaan pupuk bisa lebih baik,” terang Wakil Menteri Pertanian, seperti disampaikan dalam rilis Humas PT PIM.
Ia mengatakan, kalau jumlah pupuk bersubsidi yang telah disetujui oleh pemerintah mencapai 9,55 juta ton. “Saya kira sudah dobel dibandingkan dengan 2023, artinya itu sudah baik dan saya sudah cek di mana-mana, para petani menyampaikan sudah lebih baik daripada sebelumnya,” katanya.
Sedangkan, total alokasi pupuk bersubsidi yang ditetapkan oleh pemerintah pada 2023 sebesar 7,85 juta ton.
Wakil Menteri Pertanian ini juga mengakui, memang ada masalah satu dua, apakah masalah distribusi, apakah pengecer dengan distributor mungkin tidak cukup uang untuk menebus pupuk dan seterusnya. “Saya rasa itu yang harus diperbaiki,” ucapnya.
Selain itu, disebutkan, kehadiran pihaknya ke PT PIM juga mau mendengarkan insert masalah apa saja sebenarnya yang dihadapi oleh Pupuk Indonesia dalam menyediakan pupuk bagi petani.
“Artinya apa, jangan pernah berharap ingin swasembada pangan, kalau pupuk, benih dan airnya tidak ada. Peran utama untuk ketahanan pangan, adalah harus ada pupuk, benih dan airnya,” ungkapnya.
Menurut dia, ketersediaan air bagi petani sekarang pemerintah menyediakan pompanisasi yang merupakan upaya penyediaan pompa air untuk irigasi lahan pertanian, menjadi fokus utama pemerintah dalam mendukung petani menghadapi tantangan kekeringan.
Sudaryono menekankan bahwa kebijakan ini adalah bagian dari strategi nasional untuk memastikan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. “Program pompanisasi yang diterapkan di seluruh Indonesia merupakan solusi bagi para petani untuk berproduksi,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI, TA Khalid menyampaikan, pihaknya siap mengawal ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani. Hal itu dilakukan agar Indonesia menjadi negara yang berdaulat Pangan.
“Jadi kehadiran kami bersama Wakil Menteri Pertanian ke PT PIM untuk melakukan pengecekan bagaimana penyediaan dan pendistribusian hingga kepada para petani,” katanya.
Sementara itu, ikut dari dalam kunjungan Wakil Menteri Pertanian, diantaranya, Kadis Peternakan Zulsafran, Kepala BSIP Aceh Firdaus, Dandim 0103/Aceh Utara Letkol Kav Makhyar, Kabag Ops Polres Lhokseumawe Kompol Abdul Muin, Plt Sekda Aceh Utara Dayan Albar, Kadistanpan Aceh Utara Erwandi, Kadisbunnakkeswan Aceh Utara, Lilis indriansyah MP, Kepala Bulog Sub Divre Lhokseumawe Muhammad Iqbal, Staf Ahli Walikota Lhokseumawe Mehrabsyah, dan Muspika Dewantara.