SALINDIA.ID – Banda Aceh, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) telah melaksanakan pemeriksaan jantung 300 atlet pemusatan latihan daerah (Pelatda) PON di Hotel Langkawi, Banda Aceh, 10 – 11 Agustus 2024.
Wakil Sekretaris I KONI Aceh, Devied J.P yang mewakili Ketua Umum, Kamaruddin Abubakar, menyebutkan, program pemeriksaan ini merupakan bagian dari persiapan menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.
Devied mengatakan, pemeriksaan jantung dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan para atlet dalam menghadapi multi event olahraga nasional empat tahunan di tanah air ini.
Sebutnya, ada 30 dokter spesialis jantung dari PERKI, yang didukung oleh 7 dokter dari tim sport medicine KONI Aceh dr. Teuku Ona Arief (Ketua Sport Medicine Koni Aceh), dr. Soraya Karlita Putri, dr. Suci Widiastuti, dr. Cut Ida Marziani dan tiga perawat yaitu Irham safira, T. Fajar Saputra Muzammil terlibat dalam pelaksanaan pemeriksaan ini.
Sementara itu, Dr. dr. Muhammad Ridwan, Sp.JP(K), MAppSc, Subsp. P.R.Kv(K), FIHA, FAsCC, mewakili PERKI, menyatakan bahwa pemeriksaan ini sangat penting untuk mendeteksi secara dini gejala-gejala penyakit jantung atau masalah kesehatan lainnya yang mungkin terjadi pada para atlet.
Lanjutnya, langkah ini untuk pencegahan, dan dapat segera diambil untuk menjaga kesehatan dan performa atlet selama PON berlangsung.
“Pemeriksaan ini dilaksanakan selama dua hari, mulai 10 hingga 11 Agustus 2024. Para atlet menjalani serangkaian tes yang meliputi pemeriksaan EKG, echocardiogram, dan tes-tes lainnya yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai kondisi jantung mereka,” ujarnya.
Hasil dari pemeriksaan ini akan menjadi bahan evaluasi dan dasar dalam menyusun strategi pelatihan yang lebih terarah dan aman bagi para atlet.
Dokter Ridwan menekankan bahwa kesehatan jantung sangat penting bagi atlet, terutama dalam cabang olahraga yang membutuhkan stamina tinggi. Gangguan pada jantung yang tidak terdeteksi sebelumnya dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.
KONI Aceh dan PERKI berkomitmen untuk terus mengawal kesehatan para atlet hingga PON berakhir. Berharap bahwa langkah ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mempersiapkan atlet secara menyeluruh, tidak hanya dari segi teknik dan fisik, tetapi juga kesehatan.