SALINDIA.ID – Jakarta, Komite Imunisasi Nasional Prof. Dr. dr. Soedjatmiko mengatakan apabila seorang anak tidak melakukan imunisasi tidak lengkap, maka tidak memiliki kekebalan spesifik terhadap penyakit tertentu.
Melalui talkshow yang disiarkan di Youtube Kemenkes pada Rabu (31/7/2024) ia mecontohkan, tidak punya kekebalan spesifik terhadap polio karena belum melengkapi imunisasi polio, yang harusnya empat kali.
“Masih kurang lengkap imunisasinya, harusnya empat kali dia baru satu kali. Maka pada saat ada virus polio masuk ke saluran pencernaan, dia akan menderita sampai bisa lumpuh hingga meninggal dunia,” kata Prof. Soedjatmiko.
Lanjutnya, para orang tua atau wali anak tersebut diharapkan untuk jujur dalam memberikan informasi terkait kelengkapan imunisasi. Banyak orang merasa imunisasinya lengkap padahal belum lengkap.
Saat wabah Difteri pada 2015, kata Prof. Soedjatmiko banyak orang sudah merasa imunisasi difteri tapi masih bisa kena difteri. Kemudian ditelusuri bahwa, imunisasi difterinya tidak lengkap.
Ia mengatakan kalau imunisasi tidak lengkap, tidak akan memberikan perlindungan yang spesifik terhadap penyakit-penyakit tertentu.
“Apabila yang sudah pernah diimunisasi dan lengkap, kalau masuk kuman atau virus bakteri masih bisa kena ini jauh lebih ringan. Jadi, pastikan untuk imunisasi lengkap,” kata Prof Soedjatmiko.