SALINDIA.ID – Aceh Selatan, Agam inong Aceh selatan 2024 melakukan audensi dengan Penjabat Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Bd. Yuliani Irvana.
Riski (Agam Aceh Selatan) dan Dhila (Inong Aceh Selatan), menyampaikan program kerja mendasar yang ingin mereka wujudkan bersama kawan-kawan Duta Wisata 2024 lainya.
Ia menjelaskan kedepannya akan mencoba menciptakan museum digital sebagai kota tujuan wisata di Barat Selatan dan juga barcode yang dapat menampilkan tiga dimensi spot – spot wisata Aceh Selatan melalui vidio digital, Rabu di Aceh Selatan.
“Sesuai dengan harapan Pemkab Aceh Selatan melalui Dinas Pariwisata yakni terus memaksimalkan promosi wisata di segala media digital. salah satunya program museum digital yang akan kita jalankan kedepan,” kata Riski.
Dengan adanya program tersebut diharapkan kedepan Aceh Selatan akan menuju kota wisata yang modern sebagai mana harapkan.
Ia juga menambahkan, nantinya juga akan mencoba menggalakkan anak-anak muda untuk membuat paket wisata di Aceh Selatan. Terutama menjelang pelaksaan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan berlangsung di Aceh.
“Kita berharap peserta event PON yang berlaga di Aceh Barat dapat menikmati indahnya alam wisata Aceh Selatan melalui paket – paket wisata yang ada,” kata duta wisata Aceh Selatan.
Menurutnya, inilah program mendasar yang akan di susun bersama, dengan memulai dari desa hingga sekolah. tentu hal ini tidak terlepas dari arahan dan bimbingan Dinas Pariwisata Aceh Selatan.
Audiensi tersebut disambut hangat oleh Yuliani Irvana, Istri Pj Bupati Aceh Selatan di Hal Pendopo Bupati setempat guna membahas lebih lanjut program kerja dari duta wisata yang sudah disusun.
Yuliani Irvana juga menyemangati anak-anak duta wisata tersebut yang mana nantinya akan mewakili Aceh Selatan di tingkat Provinsi.
Pj Ketua TP – PKK Aceh Selatan ini juga menjelaskan apa itu stunting dan solusinya, serta memberikan beberapa masukan atau ilmu tentang mengatasi permasalahan sampah.
“Hal itu baik dilingkungan keluarga maupun di lingkungan Desa. Karena bagaimanapun indahnya alam kita kalau sampah sudah tidak terkendali dengan baik juga akan menjadi tidak menarik bagi pengunjung untuk datang kembali,” kata Yuliani Irvana.