SALINDIA.ID – Jakarta, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) melibatkan generasi muda pegawai negeri sipil (PNS) dari berbagai instansi sebagai naradamping atau Liaison Officer (LO) di World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Provinsi Bali pada 18-15 Mei 2024.
“Kita libatkan seluruh generasi muda dari semua Kementerian dan Lembaga (K/L). Jadi LO- LO itu bukan professional (dari swasta), tapi profesional pegawai neger,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Media Center World Water Forum ke-10, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC)2, Badung, Bali, pada Selasa (21/5/2024).
Menurut Basuki, Kementerian PUPR telah melakukan penjaringan PNS muda dari berbagai K/L untuk menjadi panitia forum internasional tersebut.
Dalam penjaringan ini, tidak semua PNS muda lolos ketika melakukan pendaftaran, karena harus melalui proses seleksi oleh tim yang ditunjuk.
“Jadi (melibatkan) generasi muda dari dari semua K/L. PUPR membuka pendaftaran LO dan dari 100 lebih (yang mendaftar) yang keterima hanya 87. Ini kesempatan bagi generasi muda (untuk berpatisipasi di World Water Forum),” jelas dia.
Selain melibatkan PNS muda, Kementerian PUPR juga melibatkan 78 dosen yang merupakan perwakilan perguruan tinggi dari seluruh provinsi dalam Forum Air Dunia ini.
Para dosen yang terlibat diharapkan bisa mendapatkan pengalaman baru ikut dalam forum internasional yang digelar di Indonesia.
“Kami juga mengirim lima dosen dari seluruh provinsi yang dibiayai KemenPUPR. Ini kesepatan untuk ikut dalam forum-forum internasional mumpung di Indonesia ada sekitar 78 (dosen) dari universitas yang kita kirim kesini, belum yang mengirim sendiri,” kata Menteri PUPR.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengaku mendukung langkah Kementerian PUPR melibatkan generasi muda PNS dalam World Water Forum ke-10.
Langkah pelibatan anak muda ini juga telah dilakukan dalam program pemerintah lain, seperti pada penulisan buku yang mengenai upaya pembersihan Sungai Citarum hingga bertransformasi dari salah satu sungai terkotor dunia kembali menjadi habitat ikan-ikan yang bisa dikonsumsi masyarakat.
“Kita membuat buku yang ditulis oleh anak-anak muda (tentang Sungai Citarum). Kita mau semua (melibatkan) anak muda karena negeri ini milik semua dan milik anak muda,” kata Luhut Binsar Panjaitan menandaskan.