SALINDIA.ID – Jakarta, Perhelatan Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) tahun ini lebih spesial karena bertepatan satu dekade perjalanan ACFFEST dalam eksistensinya melawan korupsi melalui karya film.
Festival yang mengusung tema ‘Satu Dekade Berkarya, Berantas Korupsi Lewat Seni’ itu berlangsung di Auditorium Pusat Pembelajaran Arntz Geise (PPAG) Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Bandung, Selasa (30/4/2024).
“ACFFEST tidak hanya menjadi media kampanye antikorupsi, tetapi lebih dari itu, 10 tahun ACFFEST telah menjadi sebuah gerakan sosial antikorupsi dari anak muda melalui media film. Apalagi, bahasa visual lebih mudah menarik perhatian, dan lebih mudah ditangkap dari pada bahasa lisan. Saya yakin, tidak ada yang mendengarkan pidato dua kali, tapi kalau film bisa berkali-kali,” kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata dalam pembukaan ACFFEST 2024, secara daring Selasa (30/4/2024).
Lanjut Alex, seni pertunjukan, merupakan media yang tepat bagi KPK untuk menjangkau dan mengedukasi masyarakat, terutama mengenai sembilan nilai antikorupsi tanpa menggurui. Nilai tersebut yakni JUMAT BERSEPEDA KK (jujur, mandiri, tanggung jawab, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras).
“Kami berharap ke depan ide baru akan terus berkembang. Bila perlu gunakan bahasa daerah, supaya bisa kita putar di setiap daerah sambil berkolaborasi dengan pemerintah daerah. Karena di pemda ada Layanan Publik Satu Pintu. Jadi, ketika masyarakat menunggu diberi layanan, bisa menonton film pendek seperti tadi. Kan selain terhibur, masyarakat bisa menangkap nilai-nilai antikorupsi di dalamnya. Itu sebenarnya tujuan dari ACFFEST ini,” imbuhnya.
Rektor Universitas Parahyangan Tri Basuki Joewono menyambut baik kehadiran ACFFEST 2024. Baginya, ACFFEST bukan sekadar ajang untuk mengedukasi tentang pentingnya kesadaran melawan korupsi, tetapi juga bentuk kolaboratif KPK dengan masyarakat dalam pemberantasan korupsi.
“Kami berharap semoga kegiatan kolaboratif hari ini akan menegaskan, menguatkan, dan menggemakan komitmen untuk mewujudkan peradaban baru, yaitu manusia yang humanum, yang ditandai dengan berbudaya antikorupsi,” tuturnya.
Plh Sekda Kota Bandung Hikmat Ginanjar turut mengapresiasi helatan ACFFEST yang sudah terselenggara selama 10 tahun ini. “ACFFEST 2024 ini diharapkan mampu menjadi pengembangan positif bagi pelaku seni maupun film yang terlibat. Dengan begitu, mampu memberikan efek domino yang baik bagi para pelaku lainnya. Sehingga bisa menjadi percontohan bagi sesama generasi muda dan masyarakat,” ucap Hikmat.
Rangkaian acara pembukaan ACFFEST 2024 dilanjutkan dengan talkshow yang dihadiri Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Amir Arief, filmmaker Danial Rifky, Content Creator Andhika Bayu, dan Alumni ACFFEST sekaligus staf Biro Perekonomian Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat Harry Ronaldi. Mereka sepakat bahwa helatan ACFFEST memungkinkan generasi muda untuk menyuarakan pesan antikorupsi melalui media film, salah satunya seperti film pendek berjudul Pelat Merah yang memotret penyalahgunaan fasilitas negara oleh penyelenggara negara.
“Ketika saya membuat film Pelat Merah saya mendapat tekanan. Filmnya agak berubah, tapi dengan segala macam risiko, saya berhasil membuat film yang sudah disaksikan tadi. Dan alhamdulillah setelah menjadi juara, tekanan itu hilang. Kami di pemerintahan sudah berani, jadi teman-teman di luar pemerintahan harusnya lebih berani. Ayo, ikuti ACFFEST 2024!” tegas Harry.
Selama 10 tahun terselenggara, ACFFEST telah menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan karya-karya film antikorupsi yang berkualitas. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan sineas ternama Indonesia, antara lain Gina S. Noer, Garin Nugroho, Bene Dion, Titien Wattimena, Hanung Bramantyo, Wregas Bhanteja, Kamila Andini, hingga Lucky Kuswandi, sebagai juri atau narasumber di berbagai acara ACFFEST.
Penyelenggaraan ACFFEST tahun ini resmi dimulai pada 30 April hingga November 2024 nanti, dengan dibagi tujuh kategori utama. Pertama, Kompetisi Nasional yang melibatkan sineas lokal dengan output film-film hasil kompetisi. Kedua, Kompetisi Sinema Aksi untuk Komunitas, sebagai inisiatif baru di ACFFEST 2024, menampilkan Pemutaran Film Antikorupsi untuk menyebarkan budaya antikorupsi kepada berbagai komunitas.
Ketiga, helatan Movie Day, yaitu roadshow pemutaran dan diskusi film antikorupsi di 10 kabupaten/kota di Indonesia (Banda Aceh, Medan, Makassar, Semarang, Malang, Kupang, Kabupaten Sumbawa, Kota Palu, Singkawang, dan Balikpapan). Keempat, International Movie Competition and Screening untuk memperingati satu dekade ACFFEST dengan mengundang 10 negara ASEAN PAC mengikuti kompetisi, diskusi, dan pemutaran film antikorupsi.
Kelima, Community Development sebagai upaya KPK dalam mengelola komunitas sineas untuk terus memproduksi film dengan nilai-nilai antikorupsi. Terakhir, kategori keenam dan ketujuh, yakni Ajang Apresiasi (Awarding Night) dengan memberikan penghargaan kepada peserta kompetisi ACFFEST serta kesempatan untuk mempererat hubungan dengan mitra kerja KPK. KPK akan memberikan apresiasi berupa biaya produksi kepada 12 finalis terpilih pada kategori ide cerita untuk dapat memproduksi ide ceritanya. Tidak hanya itu, finalis ACFFEST juga akan mendapat serangkaian pembekalan dan mentoring dari sineas ternama nasional.
Tidak sendiri, KPK juga bekerja sama dengan berbagai mitra kolaborasi, mulai dari pemerintah, BUMN, kampus, hingga komunitas film. Mitra-mitra ini memainkan peran penting untuk memperluas jangkauan dan dampak ACFFEST dalam memerangi korupsi.
KPK berharap ACFFEST 2024 dapat membuka peluang kolaborasi bagi komunitas film Tanah Air untuk mengembangkan ide, program, maupun inovasi inspiratif, dalam mengkampanyekan antikorupsi. Adapun film-film ACFFest sebelumnya juga dapat disaksikan melalui kanal youtube KPK RI. Informasi terkini seputar ACFFEST 2023 dapat diakses melalui media sosial Instagram @acffest.kpk dan twitter @acffest.