SALINDIA.ID – Jakarta, Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan Prangko Seri Senjata Tradisional dan Sampul Hari Pertama prangko bergambar Golok Ciomas (Koleksi Museum Sri Baduga), Kujang Ksatria (Koleksi Museum Sri Baduga), Mandau (Koleksi Museum Kapuas Raya), dan Rencong Meupucok (Koleksi Museum Aceh).
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Wayan Toni Supriyanto menyatakan prangko memiliki nilai manfaat besar. Oleh karena itu, generasi muda, terutama pelajar perlu mendapatkan edukasi yang tepat agar dapat menunbuhkan kecintaan terhadap prangko dan bangsa Indonesia.
“Prangko dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan budaya yang maksimal bagi masyarakat Indonesia, serta dapat menumbuhkan rasa cinta dari anak-anak Indonesia untuk lebih mengenal akan kekayaan budaya Indonesia. Prangko juga dapat digunakan sebagai alat untuk mempererat hubungan antar bangsa,” ungkapnya dalam Acara Edukasi melalui Prangko dan Filateli di Kota Serang, Provinsi Banten, Selasa (02/04/2024).
Dirjen Wayan Toni menyatakan prangko dapat berfungsi sebagai bukti pembayaran biaya pengiriman pos, alat edukasi masyarakat, alat penyebarluasan informasi publik, dan benda filateli. Namun demikian, perkembangan teknologi informasi saat ini sangat mempengaruhi budaya masyarakat.
“Sudah sangat jarang orang menulis dan berkirim surat atau kartu pos kepada sanak saudara atau sahabat,” ujarnya.
Oleh karena itu, Dirjen PPI Kementerian Kominfo mendorong pelaksanaan kegiatan kerja sama Direktorat Pos Ditjen PPI Kementerian Kominfo, PT. Pos Indonesia dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang dapat terus dilaksanakan untuk memperkenalkan prangko kepada generasi muda.
“Para siswa serta guru akan mendapatkan pengetahuan tentang kegemaran mengumpulkan, merawat, mempelajari prangko dan benda pos lainnya melalui Filateli,” harapnya.