SALINDIA.ID – Jakarta, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya pemberian imunisasi kepada dalam menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat sekaligus bekal untuk menuju Indonesia Maju 2045.
Saat menghadiri acara National Workshop Pediatric Association Advocacy for Immunization Priorities, Menkes Budi mengatakan cara ini harus beriringan dengan pemberian edukasi dan skrining kesehatan secara berkala.
“Program promotif preventif untuk anak-anak itu, pertama keluarganya harus diedukasi, kedua harus lebih sering diskrining dan yang ketiga imunisasi. Ini tiga program utama di preventif care,” kata Menkes Budi melalui keterangan resmi yang dikutip InfoPublik Minggu (10/3/2024).
Lanjutnya, saat ini pemerintah telah menambah tiga antigen imunisasi baru ke dalam program imunisasi nasional. Ketiga jenis imunisasi tersebut, yakni HPV untuk mencegah kanker serviks, PCV untuk pneumonia, dan Rotavirus buat mencegah diare.
Dengan tambahan itu, total ada 14 jenis vaksin yang wajib dipenuhi. Menkes Budi menjelaskan penambahan tiga antigen baru itu lantaran banyak kasus kesakitan, bahkan kematian pada anak, yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri.
Ia juga menambahkan pemberian imunisasi menjadi salah satu intervensi paling efektif untuk memberikan kekebalan tambahan pada anak sehingga mereka terlindungi dari paparan virus penyebab penyakit tersebut.
“Untuk bisa anak-anak kita sehat, intervensinya harus preventif, salah satunya adalah imunisasi. Imunisasi itu harus diberikan lengkap supaya nanti daya tahan tubuhnya siap kalau ada penyakit menular yang menyerang,” kata Menkes Budi.
Selain untuk anak-anak, Kemenkes menyoroti pentingnya imunisasi tidak hanya untuk anak-anak tetapi juga untuk orang dewasa. Beberapa imunisasi yang diberikan untuk orang dewasa di antaranya imunisasi HPV, COVID-19, dan meningitis.
Seiring dengan perkembangan teknologi kesehatan, Menkes Budi menyebut akan ada lebih banyak imunisasi yang dikembangkan untuk mengatasi penyakit pada orang dewasa.
“Imunisasi itu bukan hanya untuk anak-anak tapi juga dewasa, karena prinsipnya melatih sistem imun kita agar bisa melawan penyakit yang ada,” kata Menkes Budi.
Lebih lanjut, ia menyadari adanya ketidaksetujuan pemberian imunisasi kepada anak. Hal ini disebabkan minimnya informasi mengenai manfaatnya.
Untuk itu, Menkes Budi mengajak semua pihak terkait termasuk IDAI untuk terlibat aktif dalam memberikan edukasi mengenai pentingnya imunisasi melalui media sosial dan platform lainnya.
“Semakin banyak praktisi kesehatan yang memberikan edukasi kesehatan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk memberikan imunisasi kepada anggota keluarganya,” kata Menkes Budi.