SALINDIA.ID – Banda Aceh, Wamenkominfo RI, Nezar Patria menyampaikan kuliah umum di Universitas Syiah Kuala dengan materi; Menavigasi Revolusi AI: Karier di Masa Depan dan Potensi Manusia. Dirinya terlebih dulu mengapresiasi USK yang telah membuka S2 Prodi Kecerdasan Buatan.
“Dengan dibukanya S2 AI di USK, saya kira menjadi salah satu universitas yang cepat merespon perkembangan zaman. Dengan kolaborasi, (semoga) bisa memperkuat dan memperkuat para talenta digital yang ada di USK,” kata Wamenkominfo, Senin (26/2/2024).
Salah satu tantangan dari kemunculan AI, kata Nezar adalah hilangnya sejumlah lapangan pekerjaan. Namun begitu, ada banyak jenis pekerjaan lainnya yang muncul. Menurutnya, profesi maupun jenis pekerjaan yang hilang itu dikarenakan mereka tidak beradaptasi atau tidak menggunakan AI.
“Sekurang-kurangnya ada lima skill yang dibutuhkan di era disrupsi AI. Berpikir kreatif, pola pikir analitik, literasi teknologi, pola pikir sistemik, AI dan big data,” tutur Nezar.
Untuk itu, dirinya menyampaikan, Kominfo memiliki sejumlah program pengembangan digital, meliputi: advanced digital skill, intermediate skill dan basic digital skill-digital literacy. Lebih jauh, ia menerangkan bahwa AI telah menjadi bagian dari ekonomi masa depan.
“Saat ini pertumbuhan ekonomi digital Indonesia masih kurang dari 10 persen dari PDB. Kita harus bekerja keras. Hingga tahun 2030, paling tidak Indonesia butuh 9 juta talenta digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital,” jelasnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia melaksanakan roadshow di Universitas Syiah Kuala (USK), dengan bahasan: Membentuk Karir Masa Depan di Era Berbasis AI. Kegiatan ini berlangsung di Aula FMIPA kampus setempat. (MC 07)