Wamenkominfo Ajak Jajaran Transformasi di Penerapan Zona Integritas

Wamenkominfo Nezar Patria bersama Sekjen Kominfo Mira Tayyiba dan Irjen Kominfo Arief Tri Hardiyanto dalam acara Penghargaan Kementerian Kominfo kepada Satuan Kerja Pembangunan Zona Integritas (Zoom)

SALINDIA.ID – Jakarta, Jajaran pejabat dan pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diajak bertransformasi dengan mengubah pola pikir (mindset) dalam menerapkan zona integritas, seperti yang telah dilakukan PT Pos Indonesia (Persero) hingga PT Kereta Api Indonesia (persero) untuk memperbaiki dan membenahi pelayanannya hingga mampu bersaing di era digital saat ini.

“Saya kira PT Pos (Indonesia) hari ini lebih baik ketimbang sebelumnya karena upaya-upaya transformasi itu terus dilakukan. Indikatornya macam-macam, termasuk apa peningkatan produktivitas. Kalau dulu itu dia punya net marginnya paling cuma Rp250 miliar setahun, sekarang sudah bisa menembus dua digit, bahkan bisa sampai Rp1 triliun saya kira itu suatu kemajuan yang baik,” ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, dalam acara Penghargaan Kementerian Kominfo kepada Satuan Kerja Pembangunan Zona Integritas “Bicara ZI Kita Mau Apa?” di Tapos, Depok, Provinsi Jawa Barat, pada Selasa (20/2/2024)

Wamen Nezar mengatakan, saat ini transformasi di PT Pos Indonesia masih terus dilakukan agar bisa mencapai kinerja dan outcome yang lebih ideal.

Mantan Direktur Kelembagaan Pos Indonesia periode 2020-2022 itu mengungkapkan, transformasi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu dilakukan secara kolektif yang melibatkan jajaran direksi, komisaris, hingga seluruh karyawan.

“Apalagi sekarang BUMN menetapkan pos menggeser core bisnisnya ke logistik, tentu saja harus ada perubahan mindset yang besar,” ungkapnya.

Dia juga mengajak jajaran civitas Kominfo mencontoh langkah transformasi yang dilakukan PT KAI pada era kepemimpinan Ignatius Jonan.

Transformasi yang telah berjalan lebih dari 10 tahun ini telah berhasil mengubah wajah perkeretaapian nasional, dari sebelumnya kumuh, selalu molor dan penumpang bisa naik ke atap hingga sering menimbulkan korban jiwa, menjadi bersih, tepat waktu, bahkan setiap kereta kini dilengkapi fasilitas pendingin ruangan.

“Apa yang sudah dilakukan Pak Jonan mungkin 10 tahun yang lalu tetap aja sampai sekarang kenapa bisa terjadi, karena mindset nya berubah, perilaku berubah habbit berubah culture berubah ya jadi dimulai dari tadi itu habbit dulu kebiasaan sehari-hari,” jelas Nezar Patria.

Selain itu Wamenkominfo juga mengatakan, transformasi juga harus ditopang oleh sistem yang bisa mengawasi dan memaksa orang untuk mengikuti aturan yang ada.

Misalnya sistem pengawasan berupa kontrak harus diteken pegawai agar kinerjanya bisa sesuai target yang telah ditetapkan pemerintah.

“Dengan kontrak kita terjaga (dari dispute), kita komit apa yang kita katakan dengan menuliskan (di kontrak),” pungkas dia.

Turut hadir dalam acara itu Sekretaris Jenderal Kominfo, Mira Tayyiba dan Inpektur Jenderal Kominfo Arief tri hardiyanto.

Share :

Related Posts

Add New Playlist