SALINDIA.ID – Jakarta, Pemerintah Indonesia mengapresiasi dukungan Mesir dan Qatar yang telah membantu proses evakuasi warga negara Indonesia dari Gaza, Palestina.
Demikian dikatakan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/11/2023).
“Mesir dan Qatar adalah di antara negara yang ikut bantu proses evakuasi WNI dari Gaza. Pemerintah Indonesia sangat menghargai dukungan tersebut,” kata Iqbal.
Iqbal mengatakan, bahwa Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berkomunikasi langsung secara intensif dengan semua pihak yang memiliki aset di Gaza.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia saat ini masih mengupayakan evakuasi satu keluarga WNI dari Jalur Gaza, yang telah didera serangan udara tanpa henti dari Israel sejak 7 Oktober.
“Saat ini kita masih berusaha untuk evakuasi satu keluarga WNI dari Gaza di tengah situasi yang sangat kritis,” katanya.
Pemerintah Indonesia telah berhasil mengevakuasi empat WNI, yaitu Abdillah Onim dan tiga anaknya serta istrinya yang adalah warga Palestina, dari Jalur Gaza ke Kairo, Mesir.
“Alhamdullillah, puji syukur, pada 2 November sekitar pukul 19.00 waktu Mesir atau sekitar pukul 00.00 pada 3 November WIB, empat WNI dan satu istri WNI telah berhasil dievakuasi dari Gaza dan sudah tiba di Rafah,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (3/11/2023).
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyatakan, sedikitnya 9.227 orang tewas, termasuk 3.826 anak-anak dan 2. 326 wanita sampai Jumat (3/11/2023).
Selain itu, dilaporkan sejumlah 32.000 orang lainnya terluka.
Sementara itu, di wilayah pendudukan Tepi Barat, Palestina, korban tewas mencapain 139 orang, 2.100 orang terluka, serta 1.960 orang ditahan oleh Israel sampai Jumat (3/11/2023).
Sedangkan, jumlah warga Israel yang tewas mencapai sedikitnya 1538 orang, termasuk 333 tentara dan 58 polisi, serta 5. 431 terluka.
Seperti dilansir sejumlah sumber, Hamas-gerakan Islam dan nasionalisme Palestina yang menentang pendudukan Zionis- telah meluncurkan ribuan roket dari Jalur Gaza ke Israel dan melakukan serangan langsung ke beberapa lokasi di Israel , Sabtu (7/10/2023).
Hamas mengklaim, serangan dengan nama Operasi Badai Al Aqsa itu untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi. Serangan itu juga disebut balasan atas tindakan provokatif Israel di situs suci Yerusalem dan terhadap warga Palestina yang ditahan.
Sementara itu, Pasukan Israel tak tinggal diam dan membalas serangan Hamas dengan melancarkan Operasi Pedang Besi. Operasi ini menargetkan infrastruktur Hamas di Jalur Gaza.
Gaza adalah wilayah Palestina yang pernah menjadi bagian dari Kekaisaran Ottoman, sebelum diduduki oleh Inggris dari 1918 hingga 1948, dan Mesir dari tahun 1948 hingga 1967.
Sumber Berita : InfoPublik.Id