SALINDIA.ID – Bandung, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyerahkan bantuan Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DPUP) bagi 18 desa wisata yang berasal dari 11 provinsi di Indonesia sebagai bentuk keberpihakan pemerintah dalam menjadikan desa wisata semakin berkualitas.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Jumat (22/9/2023) mengatakan program DPUP itu akan menjadi dorongan bagi pengelola desa wisata untuk lebih mengembangkan potensi daya tarik wisata yang ada dan meningkatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis parekraf yang melibatkan masyarakat.
“Saya mendorong agar bantuan, baik dalam bentuk dana maupun pendampingan literasi keuangan, difokuskan pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), peningkatan produk-produk ekonomi kreatif, dan peningkatan destinasi wisata sehingga kunjungan wisatawan menjadi lebih berkualitas dan berkelanjutan,” kata Sandiaga.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani menyampaikan bahwa 18 Desa Wisata yang menjadi bagian 50 Desa Wisata penerima bantuan DPUP 2023 merupakan pemenang dari Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 dan 2023.
Ke-18 yang menerima bantuan dan dukungan masing-masing mendapatkan bantuan berupa uang rata-rata sebesar Rp120 juta.
“Melalui bantuan itu diharapkan mampu memberikan dampak yang signifikan untuk pengembangan desa wisata serta dapat berkontribusi dengan meningkatnya jumlah wisatawan,” ujar Rizki.
Di samping penyerahan bantuan DPUP, juga dilaksanakan kegiatan literasi keuangan kepada para peserta dengan pemateri diisi oleh OJK yang membahas mengenai “Waspada Investasi dan Pinjaman Online Ilegal” dan “Overview Pengenalan Produk Layanan Jasa Keuangan” serta pemateri dari Bank Indonesia “Pencatatan Keuangan Digital Menggunakan aplikasi SIAPIK”.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan dengan adanya literasi keuangan dari Kemenparekraf ini diharapkan dapat mendukung desa wisata yang ada agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi.
“Program bantuan dana untuk mendukung parekraf dan peningkatan literasi keuangan bagi desa wisata dari Kemenparekraf ini akan memberikan pemahaman mendalam tentang pariwisata dan membantu mereka merumuskan Rencana Aksi untuk pengembangan desa wisatanya,” ujarnya.
Kedelapan belas desa wisata penerima bantuan di antaranya Desa Wisata Nusa, Provinsi Aceh; Desa Wisata Koto Mesjid, Provinsi Riau; Desa Wisata Tebat Lereh Meringang dan Desa Wisata Ekowisata Burai di Provinsi Sumatera Selatan; Desa Wisata Belitar Seberang, Provinsi Bengkulu; dan Desa Wisata Rigis Jaya, Provinsi Lampung.
Kemudian, Desa Wisata Tipang dan Desa Wisata Buluh Duri, Provinsi Sumatra Utara; Desa Wisata Undisan, Provinsi Bali; Desa Wisata Tondok Bakaru, Provinsi Sulawesi Barat; Desa Wisata Ara, Desa Wisata Kambo, dan Desa Wisata Lembang Nonongan, Provinsi Sulawesi Selatan; Desa Wisata Limbo Wolio, Desa Wisata Liya Togo, dan Desa Wisata Air Terjun Moramo Sumbersari, Provinsi Sulawesi Tenggara; serta Desa Wisata Ngilngof, Provinsi Maluku.
Sumber Berita : InfoPublik.Id