SALINDIA.ID – Aceh Selatan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan melakukan pertemuan dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Aceh dalam menindaklanjuti arahan Kemendagri tentang Pengendalian Inflasi Daerah, Pada Kamis (3/7/2023).
Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Selatan, Cut Syazalisma, S.STP atas arahan Bupati Aceh Selatan Tgk Amran melakukan pertemuan bersama BMKG Aceh terkait situasi iklim yang berkaitan dengan ancaman El Nino. Pertemuan koordinasi ini dilaksanakan sehari setibanya Sekda di Kabupaten Aceh Selatan.
“Pemkab Aceh Selatan melakukan gerak cepat dalam menindaklanjuti arahan dari Kemendagri, agar ke depannya Inflasi di Aceh Selatan bisa dikendalikan dan tidak berdampak kepada persoalan-persoalan pemenuhan kebutuhan masyarakat terutama bidang bahan pokok,” Ujar Cut Syazalisma.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan menerima apresiasi dan penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) karena dinilai mampu mengendalikan inflasi.
Penghargaan yang diserahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani diterima Sekda Aceh Selatan, Cut Syazalisma yang hadir atas nama Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran di Jakarta.
Cut Syazalisma menjelaskan situasi iklim yang berkaitan dengan ancaman El Nino menjadi isu Internasional, Hal ini berkaitan dengan kepentingan dan menjadi poin penting Pemerintah Republik Indonesia (RI).
“Perubahan cuaca dan situasi iklim kedepannya kemungkinan berdampak di bidang Pertanian, perkebunan, Perikanan dan juga bidang-bidang lain disektor Ekonomi di wilayah Aceh Selatan,” Kata Sekda Aceh Selatan.
Cut Syazalisma menambah Lembaga Pemerintah sudah ditugaskan untuk menganalisa situasi iklim melalui BMKG untuk memprediksi kemukinan terhadap potensi Bencana, Geologi ataupun Hidrologi.
Adapun usaha di bidang pertanian seperti beras, cabe, dan lainya sangat dipengaruhi oleh situasi iklim atau perubahan cuaca, hal ini sangat penting terhadap pengendalian inflasi, karena suplai sesuai dengan permintaan dalam menjaga kestabilan harga bahan pokok.
“Kita akan melakukan modifikasi-modifikasi yang akan dirumuskan dalam kebijakan Daerah terhadap petani, sehingga nantinya dapat dilakukan upaya-upaya yang maksimal dengan menghindari potensi-potensi kegagalan dalam usaha pertanian,” Kata Cut Syazalisma.
“Harapan kita juga, ke depannya supaya Bank Indonesia (BI) yang mempunyai peran penting terkait kestabilan suku bunga terhadap perekonomian dapat memberikan Program Jaminan seperti Asuransi kepada petani, sehingga persoalan Inflasi tidak merugikan masyarakat secara berkepanjangan,” Ujar Sekda.
“Pertemuan hari ini kita akan melakukan Memorandum of Understanding (MOU) atau Nota Kesepakatan yang sifatnya tematik terhadap pengendalian Inflasi khususnya untuk bidang Iklim Cuaca berkaitan dengan hasil pertanian, perkebunan dan usaha perikanan, serta upaya dalam pengendalian antisipasi terkait ancaman bencana hidrologi,” Kata Cut Syazalisma.
Sementara itu, Kepala Koordinator BMKG Aceh, Nasrol Adhil, MT mengatakan tugas pokok kami menyampaikan informasi peringatan dini terhadap kondisi iklim maupun cuaca didaerah yang dapat berdampak kepada kenaikan inflasi daerah.
“Kita dari BMKG sangat antusias terhadap Kabupaten Aceh Selatan yang sangat fokus terkait antisipasi Inflasi daerah,” Ujar Nasrol Adhil
Nasrol Adhil, menambahkan informasi dari BMKG sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat dalam rangka mengantisipasi fenomena alam yang berdampak kepada ekonomi dan juga kebencanaan.
Menurut pantauan BMKG untuk beberapa bulan ke depan terutama pada bulan November hampir seluruh kecamatan di wilayah Aceh Selatan diperkirakan memiliki curah hujan yang tinggi.
Oleh karena itu perencanaan dan tindakan strategis terkait antisipasi prediksi akan kami sampaikan secara intens.
Ia menjelaskan selain curah hujan yang tinggi pihak BMKG juga mencatat dan mendeteksi ada ancaman seperti angin kencang, puting beliung dan gelombang pasang laut yang tinggi dan ada kebakaran hutan dan lahan terkait dengan fenomena El Nino .
“Kami sangat konsen terhadap pola yang terjadi di Aceh Selatan, MOU hari ini akan kita realisasikan dalam program-program tindak lanjut sebagai Peringatan dini,” Pungkas Kepala Koordinator BMKG Aceh.(*)