SALINDIA.ID – Banda Aceh, Penyuluh pertanian Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Simpang Tiga Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar, Rahmi Erlina sedang memberikan penyuluhan terkait teknik perendaman benih padi, Sabtu (15/7/2023).
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan saat distribusi benih padi program Peningkatan Indek Pertanaman (PIP) bersumber dana dari APBN tahun 2023.
Dalam kegiatan tersebut perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar diwakili oleh Kepala Cabang Dinas atau yang sering dikenal dengan sebutan Mantri Tani (Mantan), Syahrial.
Perendaman benih padi di dalam saluran parit menurut petani adalah hal yang sangat mudah, dimana benih padi yang sudah dimasukkan kedalam karung goni langsung diletakkan didalam parit.
Padahal menurut Rahmi, hal tersebut harus dihindari karena saluran parit atau irigasi pasti kotor dan berlumpur.
“Air parit tersebut yang sangat kita kwartirkan adalah bisa berefek kepada masa pertumbuhan dan perkembangan benih. Kita kan tidak tahu mungkin benih yang kita rendam dari air parit tersebut sudah terkontaminasi oleh patogen yang mampu mengganggu daya pertumbuhan benih itu sendiri,” terang Rahmi.
Program PIP tahun 2023 untuk kecamatan Simpang Tiga, menurut Syarial disalurkan untuk semua Gampong yang ada di kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar.
“Di sini ada 18 Gampong dan kita salurkan semuanya melalui ketua kelompok tani masing-masing Gampong. Pada tahun ini kita mampu menyalurkan benih untuk luas tanam 320 hektar dengan jumlah benih 8000 kilogram,” ungkap Syahrial.
Kegiatan pendistribusian benih padi program PIP Sumber Dana APBN tahun 2023 tersebut juga didampingi oleh Koordinator BPP Simpang Tiga, Khaidir. Menurut Khaidir program seperti ini sangat dibutuhkan oleh petani di kecamatan Simpang Tiga.
Menurutnya, dengan adanya program ini petani sangat terbantu dalam penekanan biaya produksi, karena harga benih sekarang perkemasan 5 kg sudah mencapai 120 ribu rupiah.
Ditambah lagi di wilayah kerja BPP Simpang Tiga pada musim tanam kemarin dilanda bencana banjir hingga harus tanam sampai tiga kali tanam dan banyak menghabiskan biaya pembelian benih dan ongkos tanam.
“Jadi kita selaku petugas lapangan yang tahu betul kondisi petani kita, sangat mengapresiasi dengan adanya program seperti ini, meskipun belum bisa mengcover seluruh luas tanam Kecamatan Simpang Tiga yang mencapai 550 hektar sawah,” tutupnya.
(MC 05)
Sumber Berita : InfoPublik.Id