<strong>Oleh : Rika Oktavia</strong> <strong>Mahasiswi Program Studi Magister Keperawatan</strong> <strong>Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh</strong> Seiring perkembangan di dalam dunia kesehatan, peningkatan permasalahan pasien yang kompleks membutuhkan keterampilan dan pengetahuan dari beberapa tenaga professional. Oleh karena itu kerjasama dan kolaborasi yang baik antar profesi kesehatan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kepuasan pasien dalam melakukan pelayanan kesehatan. Untuk dapat menjalankan hal ini maka perlunya adanya suatu kegiatan yang dapat membantu menunjang kerjasama antar profesi kesehatan yang berbeda yaitu <em>Interprofessional Collaboration</em> atau biasa disingkat IPC. Apakah yang dimaksud dengan IPC ini? Interprofessional Collaboration merupakan suatu kegiatan kolaborasi antar profesi yang berbeda dalam upaya untuk memberikan pelayanan kepada pasien secara lebih baik untuk meningkatkan derajat kesehatan. Dalam melaksanakan kegiatan ini melibatkan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan, ahli gizi, ahli radiologi, dan lain-lain. Dari maksud yang disampaikan tersebut sudah jelas menekankan kerjasama dan komunikasi yang baik sehingga tidak adanya masalah ataupun tumpang tindih antara kegiatan yang satu dengan yang lain bagi setiap tenaga kesehatan yang bertugas. IPC ini di era modern ini merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan dimana saat ini masyarakat Indonesia cenderung lebih mementingkan hasil daripada proses pengobatan atau perawatan yang dijalani oleh pasien tersebut. Jarang kita menemukan pasien menanyakan kepada dokter, perawat, atau lainnya mengenai proses yang dijalani. Rata-rata mereka menanyakan bagaimana keadaan pasien tersebut? Dari sini saja sudah bisa kita simpulkan bahwa masyarakat yang berobat lebih mementingkan hasil daripada proses pengobatan tersebut. Dalam hal ini, kerjasama dan kolaborasi yang baik antar profesi kesehatan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kepuasan pasien dalam melakukan pelayanan kesehatan. Dalam melakukan peningkatan IPC dapat dilakukan dengan cara peningkatan komunikasi yang efektif. Dengan komunikasi yang efektif sehingga para tenaga kesehatan dapat melakukan tindakan pelayanan kesehatan yang aman dan efektif. IPC menjadi hal yang sangat penting untuk setiap tenaga kesehatan dikarenakan dengan adanya IPC maka semua tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit maupun tempat pelayanan kesehatan lainnya dapat menjalin komunikasi yang baik sehingga dengan terjalinnya kolaborasi yang baik maka dapat meningkatkan keselamatan dan kesehatan pasien. Dalam menghadapi tuntutan masyarakat yang serba cepat, maka dalam hal ini penting untuk melakukan kegiatan <em>Interprofessional Collaboration </em>ini dengan melibatkan setiap profesi kesehatan baik dokter, perawat, bidan, dan tenaga lainnya. Untuk dapat menjalankan hal ini dibutuhkan kerjasama tim yang baik, komunikasi yang baik, serta aspek-aspek penting lainnya. Hanya saja untuk menjalankan hal ini diharapkan setiap tenaga kesehatan yang berbeda memiliki pengetahuan yang baik, mengurangi ego antar profesi, tidak timbulnya sikap superioritas maupun inferioritas antar profesi dan selain itu poin penting yang perlu diperhatikan yaitu komunikasi yang baik antar profesi yang berbeda dengan memberikan informasi sebagaimana mestinya tidak melebihkan atau menguranginya. Salah satu faktor yang menghambat pelaksanaan IPC yaitu akibat buruknya komunikasi antar profesi. Mengingat komunikasi merupakan aspek penting dalam IPC apabila tanpa hal tersebut maka perawatan pasien akan sulit untuk dilakukan serta memungkinkan terjadinya kehilangan arah dan yang paling dikhawatirkan yaitu terjadinya kesalahan dalam pemberian instruksi maupun pemberian obat dan hal ini sangat berbahaya sehingga dapat mengancam nyawa pasien serta hilangnya rasa percaya antar profesi yang berbeda. Salah satu dampak dari kolaborasi yang buruk adalah tingginya kesalahan dalam pembuatan resep di Indonesia akibat dari kesalahan dalam penulisan resep dokter, apoteker yang tidak tepat maupun dalam penyiapan obat serta kesalahan dalam pemberian informasi juga sangat mempengaruhi terjadinya hal ini. Menurut <em>National Prescribing Service </em>Australia menyebutkan bahwa 6% kasus yang terjadi di rumah sakit disebabkan karena adanya efek samping obat dan kesalahan dalam perawatan, hal ini disebabkan akibat terjadinya kolaborasi yang buruk antar profesi kesehatan sehingga dapat mengurangi <em>patient safety </em>itu sendiri. <p style="text-align: left;">Agar terhindar dari kejadian tersebut, diharapkan setiap profesi kesehatan yang berbeda dapat melakukan IPC dengan baik, salah satunya dengan menerapkan komunikasi yang efektif sehingga dapat meminimalkan terjadinya kesalahan serta tidak terjadinya sikap saling menuduh satu sama lain antar profesi kesehatan yang berbeda.</p>